Hal itu dinilai bisa lebih efektif, dan KPK disebut mampu melakukan pencegahan.
"Betul kata Pak Luhut, digitalisasi. Ini yang akhirnya membuat pemberantasan korupsi itu bisa efektif. Makanya digitalisasi. Konsep pemberantasan korupsi lewat KPK, lewat pencegahan ini lebih penting menurut saya. Bukan hanya sekadar pengarahan," jelas Adib.
"KPK ini punya skala prioritas terhadap dampak perlakuan korupsi itu yang seperti apa? Mafia tanah misalnya, kan banyak. Diduga gratifikasi itu mengarah kepada aparatur negara yang korbannya juga banyak. Berdampak sistematis dan masif, korupsi yang besar-besar," sambungnya.
Sebelumnya, Luhut mengungkap pendapatnya soal OTT yang kerap dilakukan KPK untuk membekuk para tersangka kasus korupsi. Menurutnya, aksi OTT KPK justru semakin membuat negeri semakin jelek.
"OTT-OTT ini kan enggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," ungkap Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 yang diselenggarakan oleh KPK, Selasa (20/12/2022).
Sebagai gantinya, Luhut mengatakan bahwa digitalisasi dalam kehidupanlah yang akan mengurangi tindak pidana korupsi, sehingga KPK tidak perlu melakukan OTT lagi.
"Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," tambahnya.
Baca Juga: Luhut Sebut OTT Melulu Tak Baik Bikin Negara Jelek, Pukat UGM Bela KPK: Penindakan Jangan Kendur