Wapres Ma'ruf Amin Kontra dengan Luhut, OTT KPK Masih Dibutuhkan

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 21 Desember 2022 | 15:28 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Kontra dengan Luhut, OTT KPK Masih Dibutuhkan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jakarta memberikan sambutan secara virtual dalam Silaknas Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada Sabtu (8/10/2022). [ANTARA/BPMI Setwapres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin punya pendapat yang berbeda dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Kontras dengan Menteri Luhut yang menyebut OTT KPK bisa jelekkan negara, Wapres Ma'ruf justru berpendapat OTT KPK masuh perlu dilakukan untuk menangani korupsi.

"Sebenarnya pemberantasan korupsi itu seperti sudah dirumuskan oleh KPK sendiri dilakukan secara komprehensif, dari pendidikan, pencegahan dan penindakan ini sangat berkorelasi," kata Wapres dikutip Wartaekonomi.co.id --jaringan Suara.com saat menghadiri acara Pemberian Anugerah Revolusi Mental Tahun 2022, di Hotel Borubudur Jl. Lapangan Banteng Selatan No. 1 Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Ma'ruf Amin pun masih optimis dengan sistem pencegahan dan penindakan korupsi yang dilakukan selama ini.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Sentil Luhut Soal KPK Tidak Perlu OTT-OTT: Sudah Dilakukan Komprehensif

"Jadi kalau pencegahan dan pendidikan ini sudah berhasil mungkin penindakan itu bisa tidak ada, minim. Tapi kalau ini masih belum berhasil, pendidikan dan pencegahan mungkin akibatnya ada dalam penindakan," ucap Wapres.

Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan. [Tangkapan Layar Youtube/StranasPK Official]
Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan. [Tangkapan Layar Youtube/StranasPK Official]

"Jadi ini untuk bagaimana supaya bagaimana tidak lagi terjadi penindakan supaya lebih masif ada di pendidikan dan pencegahan," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Luhut menyebut OTT yang sering dilakukan KPK untuk menangkap orang-orang yang terindikasi melakukan korupsi membuat citra negara jadi buruk.

"OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," kata Luhut dilansir dari acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 yang disiarkan di Youtube StranasPK Official, Selasa (20/12/2022).

"Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," sambungnya.

Baca Juga: Luhut Sebut OTT Melulu Tak Baik Bikin Negara Jelek, Pukat UGM Bela KPK: Penindakan Jangan Kendur

Luhut kemudian menceritakan saat sebuah media di London, Bloomberg TV, mengundangnya untuk melakukan wawancara. Wartawan itu memuji Indonesia lantaran mampu memberikan kesan dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.

"Saya baru dari London kemarin Bapak, Ibu. Setelah KTT G20 untuk menindaklanjuti itu, semua orang memuji kita. Saya sampai diundang bicara live di Bloomberg TV," ungkap Luhut.

Dari pujian dan cara negara melakukan pembangunan inilah, Luhut menyarankan agar KPK jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan.

"Jadi kalau kita mau bekerja dengan hati, ya kalau hidup-hidup sedikit bolehlah, kita kalau mau bersih-bersih amat di surgalah kau," kata Luhut.

Menurutnya, urusan korupsi ini nantinya bisa diatasi jika semua kinerja instansi sudah terintegrasi digital sehingga tidak akan bisa dimainkan.

"Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitaalisasi ini sudah jalan, tidak akan bisa main-main," pungkas Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI