Minta Maaf atas Perbudakan 250 Tahun, Belanda Masih Punya Satu Utang ke Indonesia?

Rabu, 21 Desember 2022 | 13:18 WIB
Minta Maaf atas Perbudakan 250 Tahun, Belanda Masih Punya Satu Utang ke Indonesia?
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan pandangannya pada pembukaan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). [ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Prasetyo Utomo/nym].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte secara resmi telah meminta maaf atas perbudakan yang dilakukan negaranya selama 250 tahun di sejumlah negara. Permintaan maaf itu dinilai sebagai langkah Belanda yang mengakui kejahatannya di masa lalu.

Pernyataan dari PM Mark Rutte itu mendapatkan sorotan dari dunia, tak terkecuali Indonesia. Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai bahwa Indonesia termasuk sebagai negara yang menerima permohonan maaf tersebut.

"Indonesia termasuk negara yang menerima permohonan maaf tersebut," ucap Hikmahanto seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id --- jaringan Suara.com, Selasa (20/12/2022).

Hikmahanto menjelaskan bahwa permohonan maaf resmi tersebut tidak akan berdampak pada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Belanda.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyinggung satu "utang" Belanda kepada Indonesia. Utang ini adalah apakah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atau empat tahun selanjutnya, yakni pada 27 Desember 1949.

"Tinggal yang tersisa apakah Belanda akan akui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus atau 27 Desember 1949," tambahnya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan masih mempelajari permohonan maaf Rutte.

Sebelumnya, Raja Willem dan Ratu Maxima Zorreguite Cerruti dalam kunjungan ke Indonesia pada 2020 memohon maaf atas penjajahan dan penyiksaan yang dilakukan Belanda ke rakyat Indonesia.

"Sejalan dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permintaan maaf saya atas kekerasan saat penjajahan pada masa pemerintahan Belanda dahulu," kata Raja Willem saat itu

Baca Juga: Harapkan Dukungan Langsung Suporter Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Ini Pesan Marc Klok

Sedangkan permintaan maaf Belanda yang disampaikan PM Rutte muncul di tengah pertimbangan ulang yang lebih luas tentang masa lalu kolonial Belanda. Tak terkecuali termasuk upaya mengembalikan karya seni yang dijarah hingga perjuangannya melawan rasisme saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI