Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam, Begini Penjelasan Para Ulama

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 21 Desember 2022 | 08:25 WIB
Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam, Begini Penjelasan Para Ulama
Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam, Begini Penjelasan Para Ulama - Ilustrasi Perayaan Tahun Baru (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2022 tinggal beberapa hari lagi, artinya tahun ini akan segera berganti ke tahun 2023. Biasanya, saat momen ini akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti menyalakan kembang api, kumpul bersama, mengadakan pesta BBQ, dan lain sebagainya. Meskipun sudah berjalan sejak lama, namun beberapa orang masih mempertanyakan mengenai hukum merayakan tahun baru dalam Islam

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum merayakan tahun baru. Sebagian ulama membolehkan dengan sejumlah syarat tertentu, namun kalangan ulama lainnya mengharamkan. Namun pada dasarnya, Islam tidak mengenal perayaan tahun baru. 

Hal ini lantaran perayaan tahun baru masehi identik dengan sejumlah perbuatan maksiat. Seperti mabuk-mabukan, perbuatan zina, judi, foya-foya dan perbuatan maksiat lainnya.

Selain itu, perayaan tahun baru juga menjadi kebiasaan bangsa Roma sudah sejak zaman dahulu. Atas dasar ini, sejumlah ulama melarang umat Muslim untuk merayakannya.  

Agar lebih memahami mengenainya secara jelas, berikut penjelasan hukum perayaan tahun baru dalan Islam selengkapnya. 

Hukum Merayakan Tahun Baru Dalam Islam 

Pendapat pertama menurut jumhur ulama menjelaskan bahwa hukum merayakan tahun baru dalam Islam adalah haram. Ketetapan ini juga berlaku untuk perayaan tahun baru Masehi yang diperingati oleh masyarakat setiap tanggal 1 Januari. 

Meskipun kegiatannya dikemas secara Islami, para ulama pun tetap tidak membolehkannya. Sebab, hakikat dari pelarangan tahun baru tidak hanya terletak pada kegiatan yang dijalaninya, akan tetapi tapi juga pada niat dan juga esensinya. 

Sebagaimana diketahui, momentum tahun baru merupakan perayaan yang sangat spesial bagi orang-orang non muslim. Umat Nasrani bahkan menjadikan tahun baru sebagai hari untuk bersuka cita atas kelahiran Yesus Kristus. Sehingga, umat Muslim sebaiknya tidak ikut-ikutan dalam budaya orang kafir tersebut. 

Baca Juga: Aturan Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru, Ibadah di Gereja 100 Persen, Boleh Pakai Tenda Tambahan?

Pendapat kedua, mengatakan bahwa merayakan tahun baru dalam Islam sah-sah saja, asalkan tidak dalam kegiatannya melanggar ketentuan syariat. Selain itu, perayaan tahun baru tidak membuat kaum muslim meninggalkan ajaran Allah SWT. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI