Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menagih pertanggungjawaban Formula E yang dilaksanakan di era Gubernur Anies Baswedan.
Diwakili oleh anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad, PSI menagih pertanggungjawaban ke Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di depan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Menanggapi tagihan pertanggungjawaban, politikus PSI Guntur Romli menyebutkan bahwa mau tak mau Heru Budi Hartono menerima 'piring kotor' Anies Baswedan terkait dengan perhelatan Formula E.
"Ibaratnya Pak Heru kebagian piring-piring kotor setelah pesta Formula E oleh rezim Anies berakhir," tulis Guntur Romli di akun Twitternya pada Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: 'Sangat Minus': PDIP Kritik Keras Heru Budi usai Timbulkan 'Kegaduhan'
"Ayo Pak Heru, bongkar semua," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa baik Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) belum memberikan laporan keuangan penyelenggaraan hajatan besar mobil listrik tersebut.
Heru Dikejar Formula E
Pihak Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menyinggung soal laporan keuangan Formula E yang kini sedang dikejar tenggat waktu.
Idris mengejar Heru agar segera rampungkan laporan keuangan Formula E agar tak terkendala saat ajang Formula E berikutnya.
Baca Juga: Heru Budi Bungkam Saat Ditanya Kekayaan Pejabat DKI yang Bikin KPK Keheranan
"Formula E, di tahun baru, kami bisa mendengar pertanggung jawaban agar memutuskan bagaimana dua tahun sisanya." pesan Idris kepada Heru.
Selain pertanggungjawaban, Heru Budi Hartono juga diminta untuk memperbaiki penyelenggaraan Formula E di tahun 2023.
Pasalnya, ajang balap mobil listrik itu dinilai masih banyak kekurangannya saat digelar kali pertama di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol pada Juni 2022 lalu.
Hal ini disampaikan Bendahara Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah, saat menerima kunjungan Heru di ruangan fraksinya. Ia menginginkan, Heru melakukan persiapan matang agar penyelenggaraan Formula E selanjutnya berjalan lebih baik.
"Formula E komitmen masih dua tahun ke depan. Evaluasinya kalaupun nanti ke depannya saya kan enggak tahu, kalaupun nanti menjadi legacy bapak ke depan mohon dipersiapkan, jangan kayak kemarin, mepet pak," ujar Farazandi, Senin (19/12/2022).