Sejarah Colomadu, Daerah Lokasi Bakal Rumah dari Negara untuk Jokowi

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 20 Desember 2022 | 20:33 WIB
Sejarah Colomadu, Daerah Lokasi Bakal Rumah dari Negara untuk Jokowi
De Tjolomadoe, bekas pabrik gula Colomadu (Instagram @detjolomadoe_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah kalian bagaimana sejarah Colomadu? Salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar ini menjadi sorotan setelah tersiar berita lokasi bakal rumah dari negara untuk Jokowi.

Kabar Joko Widodo (Jokowi) akan diberi rumah dari negara selepas masa jabatannya sebagai presiden terus ramai dibahas. Jokowi disebut telah memilih sebidang tanah di daerah Colomadu, Jawa Tengah menjadi rumah pensiunan presiden pun telah dikonfirmasi.

Sejarah Colomadu

Terlepas dari kabar rumah negara untuk Jokowi ini, sejarah Colomadu itu sendiri menarik untuk ditelusuri. Pasalnya, wilayah kecamatan Colomadu tidak berdekatan dengan 16 kecamatan lain yang tergabung di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Juga: Jawaban Kocak Gibran Soal Jokowi Lebih Pilih Rumah di Colomadu Ketimbang IKN: Cari 'Lawuh' Gampang

Sehingga secara geografis, Colomadu termasuk jenis wilayah eksklave. Hal ini disebabkan dahulu sebelum Indonesia merdeka, Colomadu termasuk dalam wilayah pemerintahan Mangkunegaran.

Dulunya, Colomadu bernama Malangjiwan. Setelah Indonesia merdeka, Kadipaten Mangkunegaran dan Kasunanan Surakarta memilih menyatukan wilayah dengan negara ini.

Daerah Malangjiwan pun diganti nama menjadi Colomadu (Tjolomadoe) karena ada pabrik gula terbesar di sana saat itu. Kekinian, memang pabrik gula ini sudah tidak beroperasi dan dijadikan museum serta lokasi berbagai acara pertunjukan dan venue event.

Arti Colomadu

Makna nama Colomadu itu sendiri tak bisa lepas dari pabrik gula yang ada di daerah tersebut.
Dikutip dari situs resmi Puro Mangkunegaran, pabrik gula ini dibangun oleh KGPAA Mangkunagoro IV (1853-1881) pada hari Minggu tanggal 8 Desember 1861 di Desa Malangjiwan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pilih Colomadu untuk Lokasi Rumah Pemberian Negara, Dokter Tifa: Enggak IKN Aja To Pak?

Mangkunagoro IV melihat peluang emas dari industri perkebunan tebu. Sebab gula adalah komoditi ekspor yang sedang naik daun.

Nama Colomadu dipilih Mangkunagoro IV karena artinya gunung madu. Nama itu mengandung makna harapan agar kehadiran pabrik gula menjadi simpanan kekayaan dalam bentuk gula pasir yang menyerupai gunung.

Saat itu, Mangkunagoro IV mengeluarkan biaya f400.000 untuk membangun Pabrik Gula Colomadu. Ia pun mendatangkan mesin dan peralatan produksi gula langsung dari Eropa.

Alhasil, panen pertama tahun 1863 cukup fantastis, dari 135 bahu sawah yang ditanami tebu menghasilkan 6.000 pikul gula. Hasil ini setara rata-rata produksi gula per pikul di Jawa.

Bahkan Pabrik Gula Colomadu menjadi sumber pemasukan besar bagi Puro Mangkunegaran dan menjadikan Mangkunagoro IV sebagai pengusaha pribumi terkaya saat itu.

Lalu tahun 1871, Mangkunagoro IV membuka Pabrik Gula Tasikmadu yang lokasinya tidak jauh dari Colomadu. Tujuannya, agar produksi gula tidak hanya bertopang di Colomadu saja.

Hal ini juga sesuai dengan kosmologi Jawa, gunung dan laut. Makanya, arti nama Tasikmadu adalah lautan madu.

Rumah dari Negara untuk Jokowi

Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso juga membenarkan jika Presiden Jokowi memiliki tanah hadiah dari negara di daerah Colomadu.

"Iya benar. Lokasinya berada di timur Taman Sari," kata Sriyono, Jumat (16/12/2022).

Rumah tersebut berada di Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Sriyono menceritakan, Bupati Karanganyar Juliyatmono sekitar satu bulan lalu menyampaikan jika Jokowi akan menjadi warga Colomadu usai tidak menjabat sebagai presiden.

Untuk luas lahannya itu sekitar 2.000 - 3.000 meter persegi. Ia pun tidak tahu dulu lahan tersebut milik siapa, itu sudah hak milik. Lokasinya berada di Jl. Adi Sucipto.

Kekinian, wilayah Colomadu juga termasuk dalam daerah dengan perkembangan cukup pesat. Terlihat banyak industri baru dan perumahan-perumahan menjamur di sana.

Akses ke bandara sangat dekat, fasilitas angkutan umum ke kota Solo yang memadai membuat Colomadu semakin ramai. Apalagi tak jauh dari kampus, mal, hotel, dan tempat wisata.

Seperti itulah penjelasan tentang sejarah Colomadu yang tak bisa lepas dari pabrik gula di sana. Apakah alasan Jokowi memilih lokasi bakal rumah pensiunan presiden di Colomadu karena akses fasilitas atau sejarahnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI