Geger Anies 'Sindrom Thanos' vs Pemerintah Antikritik, Pengamat Politik Ikut Cawe-cawe: Kenapa Sensi?

Selasa, 20 Desember 2022 | 16:19 WIB
Geger Anies 'Sindrom Thanos' vs Pemerintah Antikritik, Pengamat Politik Ikut Cawe-cawe: Kenapa Sensi?
Anies Baswedan membahas safari politik, endorse calon presiden, sampai hubungannya dengan Presiden Joko Widodo di program Jujur-Jujuran (Rumah KD). (YouTube/Official NET News)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai NasDem dan PKB sedang terlibat perdebatan panas. Perdebatan ini diawali dari pendapat Bacapres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan yang menyentil pemerintah antikritik.

"(Tapi) kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, 'Matiin kritiknya'. Tolong dong ditelepon jangan kritik lagi. Sebentar, itu sesungguhnya public education," ujar Anies di kanal YouTube R66 Newlitics, dikutip pada Selasa (20/12/2022).

Pernyataan itu tentu mendapat beragam respons, meski yang sangat disorot komentar dari Juru Bicara Muda DPP PKB Dira Martamin yang menyebut Anies terkena "sindrom Thanos".

Juru Bicara (Jubir) Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin. (ANTARA/HO-PKB)
Juru Bicara (Jubir) Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin. (ANTARA/HO-PKB)

"Pernyataan Anies menunjukkan bahwa dia tengah terjangkit sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintahan antikritik," ujar Dira, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga: Di Jateng Oke, Tapi Elektabilitas Ganjar Keok dari Anies di 3 Provinsi Pulau Jawa Ini

Dira menilai pemerintah selalu terbuka terhadap kritik. Dira memberi contoh Jokowi yang pernah meminta masyarakat aktif mengkritik pada Februari 2021, hingga mendorong oposisi untuk lebih kuat.

Pernyataan Dira kemudian ditanggapi lagi oleh Partai NasDem. Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyebut Anies sudah biasa dicaci maki dan itu membuktikan bahwa Anies akan semakin kuat.

Gus Choi (YouTube)
Gus Choi (YouTube)

"Nggak apa-apa, Anies biasa dicaci maki. Semakin dicaci semakin kuat. Semakin diuji semakin mantap nilai kelulusannya. Itu penilaian dia yang bercampur hasut dan dengki. Kita nggak bisa melarang orang lain menilai apa," tutur Gus Choi, Minggu (18/12/2022).

Perdebatan inilah yang menjadi sorotan publik, termasuk ditanggapi oleh Pengamat Politik Hendri Satrio.

Dilihat di akun Twitter-nya, pengamat yang dikenal sebagai Hensat itu mempertanyakan sikap reaktif pemerintah, dalam hal ini diduga diwakili PKB, hingga menyebut Anies mengalami sindrom Thanos.

Baca Juga: Anies Baswedan Dituduh Curi Start Kampanye, Pengamat 'Senggol' Ganjar Pranowo

Hensat mengaku heran dengan sikap defensif pemerintah kalau memang mereka tidak merasa antikritik.

Cuitan Hendri Satrio soal debat Anies Baswedan sindrom Thanos vs pemerintah anti kritik. (Twitter/@hendrisatrio)
Cuitan Hendri Satrio soal debat Anies Baswedan sindrom Thanos vs pemerintah anti kritik. (Twitter/@hendrisatrio)

"Kenapa 'pemerintah' sensi kalo dibilang anti kritik? Kemudian bela diri sambil bilang pemerintah tidak anti kritik," kata Hensat, dikutip pada Selasa (20/12/2022).

"Gini ya, bila tidak anti kritik maka pemerintah sebaiknya dengarkan pendapat -anti kritik- itu dan perbaiki diri agar persepsi anti kritik tidak lagi menerpanya," imbuhnya.

Namun cuitan Hensat ini menimbulkan pro dan kontra lebih lanjut. Warganet menilai beberapa kali kritikan kepada pemerintah justru bersifat mencela.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI