Suara.com - Mantan penyidik KPK Novel Baswedan ikut berkomentar terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan soal kerja operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Luhut sebelumnya menyatakan OTT yang kerap dilakukan KPK pada terduga koruptor bisa menjekkan negara jika keseringan.
Kritik Novel itu disampikan melalui akun twitter pribainya @nazaqistsha, pada Selasa (20/12/2022). Hal itu diampaikan Novel sekaligus mengunggah pemberitaan di media massa terkait pernyataan Luhut yang menyebut OTT tidak bagus.
"Semoga tidak banyak pejabat yang tidak paham tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Atas jangan-jangan dianggap tidak penting?" kata Novel seperti dikutip Suara.com dari akun Twitternya.
Sebelumnya Menko Marvest Luhut Pandjaitan menilai OTT yang kerap dilakukan KPK tidak bagus dan membuat citra negara jadi buruk.
Baca Juga: CEK FAKTA: Luhut Naikkan Harga Bahan Pokok Jelang Tahun Baru, Jika Tidak Negara Bangkrut, Benarkah?
"OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," kata Luhut dilansir dari acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 yang disiarkan di Youtube StranasPK Official, Selasa (20/12/2022).
"Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," sambungnya yang dimandati mengurusi e-katalog oleh Presiden Joko Widodo.
Luhut menyarankan agar KPK jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan.
"Jadi kalau kita mau bekerja dengan hati, ya kalau hidup-hidup sedikit bolehlah, kita kalau mau bersih-bersih amat di surgalah kau," kata Luhut.
Menurutnya, urusan korupsi ini nantinya bisa diatasi jika semua kinerja instansi sudah terintegrasi digital sehingga tidak akan bisa dimainkan.
Baca Juga: Kecelakaan yang Tewaskan 2 WNA Tak Pengaruhi Pembangunan Kereta Cepat, Luhut: Jangan Mau Lambat
"Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitaalisasi ini sudah jalan, tidak akan bisa main-main," pungkas Luhut.