Baliho Puan Maharani Blunder Lagi, Niat Hati Kutip Kata-kata Soekarno Malah Disebut Ajak 'Bunuh Diri'

Selasa, 20 Desember 2022 | 15:54 WIB
Baliho Puan Maharani Blunder Lagi, Niat Hati Kutip Kata-kata Soekarno Malah Disebut Ajak 'Bunuh Diri'
Baliho Puan Maharani (Instagram/lamputerangofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baliho Puan Maharani belakangan menjadi perhatian publik. Pasalnya wajah Puan di baliho-baliho besar sering kali nampang di jalan-jalan berbagai daerah.

Sebelumnya ramai diperbincangkan baliho Puan Maharani yang bertuliskan 'Kepak Sayap Kebhinekaan'. Kini baliho Puan kembali menjadi bulan-bulanan warganet.

Hal ini seperti yang diunggah oleh akun Instagram @lamputerangofficial. Pada unggahan akun tersebut rampak baliho besar dengan wajah Puan Maharani memakai kerudung merah.

"Situasi lagi susah, malah ngajak bunuh diri," tulisan dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: Tutup Komentar Foto Bareng Puan Maharani, Raffi Ahmad Kenal Mental Kritik Netizen?

Pada baliho tersebut tertulis nama besar-besar 'Mbak Puan', namun kutipan di bawah nama Puan malah jadi bulan-bulanan.

Kutipan di baliho Puan berbunyi:

"Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun ke lautan yang dalam."

Kutipan tersebut rupanya adalah kata-kata mutiara dari mendiang Presiden Soekarno yang tak lain merupakan kakek dari Puan. Kendati demikian, penempatan kutipan tersebut malah mengundang berbagai respons dari warganet.

"Mbak Puan terjun dulu ke lautan, kami mendukung Anda tidak muncul kembali ke daratan," komentar warganet.

Baca Juga: Berboncengan dengan Menteri PPPA, Puan Maharani Naik Motor Listrik ke GBK

"Maksudnya enggak gitu min,barang siapa ingin mutiara harus terjun di lautan dalam artinya jika ingin jadi pemimpin maka harus siap berjuang keras layaknya mutiara harus dicari hingga dapat sekalipun harus menyelam di laut terdalam gitu kali," imbuh warganet lain.

"Itu kata-kata mutiara dari Bung Karno lho guys kayaknya," tambah lainnya.

"Padahal kan mutiara itu dibudidayakan bukan di laut dalam tapi di dekat pantai atau gak jauh dari pantai," tulis warganet di kolom komentar.

"Maksud hati pengen ngutip kata-kata engkongnya...eh malah blunder," timpal lainnya.

Puan Maharani: Populer, Elektabilitas Masih Sulit

Puan Maharani menurut peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad memiliki popularitas tinggi di tengah masyarakat.

Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)
Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

"Puan sebetulnya populer dalam pengertian dikenal, tapi yang bermasalah di Puan itu tingkat penerimaan publiknya," ujar Saidiman Ahmad.

"Dia sekarang sudah dikenal 70 persen, hampir sama dengan Ganjar. Yang kenal [Puan] 70 persen tapi yang suka dan kenal [hanya] 40 persen, jadi setengahnya resisten," tambahnya.

Jika dibandingkan dengan Ganjar, popularitas dan penerimaan publik Puan berbanding terbalik.

Ganjar sendiri dikenal 74 persen tapi tingkat penerimaannya tinggi yakni sampai 88 persen. Sama halnya dengan Ganjar, Anies popularitas pengenalan mencapai 86 persen dengan tingkat penerimaan publik 76 persen.

"Mereka [Ganjar dan Anies] sebagaian yang kenal itu suka, kan yang memilih suka dulu," imbuhnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI