Suara.com - Pengacara Bharada E alias Richard Eliezer, Ronny Talapessy turut menanggapi mengenai grup percakapan Whatsapp (WA) 'Duren Tiga' yang dibuat usai Brigadir J tewas terbunuh.
Ronny menyampaikan bahwa Bharada E sempat diundang oleh admin dan masuk grup WA Duren Tiga tersebut. Bharada E sendiri tak keluar sendiri, namun dikeluarkan dari grup tersebut oleh admin di hari yang sama.
"Bukan Bharada E yang keluar, tapi dikeluarkan. Jadi itu terlihat sekali bahwa yang aktif siapa, yang tidak aktif siapa," ungkap Ronny Talapessy dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Selasa (20/12/2022).
Ronny juga secara tegas menyatakan bahwa Bharada E sendiri tak aktif berkomunikasi dalam grup WA Duren Tiga tersebut.
Baca Juga: Ada 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp Duren Tiga, Pengacara Brigadir J Muntab: Saya Tersinggung!
"Perlu kita tegaskan bahwa klien kami tidak aktif. Jadi kemudian dikeluarkan juga dia di hari yang sama oleh admin," sambungnya.
Pihaknya mengaku tak begitu mengetahui isi chat dalam grup WA Duren Tiga, karena tak dijelaskan begitu spesifik di persidangan.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi bukti bahwa Ferdy Sambo memberikan doktrin kepada anak buahnya. Sebab, Ferdy Sambo dikabarkan tampak aktif melakukan doktrin di grup WA Duren Tiga itu.
"Ini sebenarnya menjelaskan bahwa yang disampaikan oleh klien saya, bagaimana satu bulan itu saudara Ferdy Sambo tetap memberikan doktrinasi," ungkap Ronny.
"Itu terbukti ya bahwa yang aktif berkomunikasi itu adalah saudara Ferdy Sambo bukan klien kami," tegasnya.
Baca Juga: Tembakan di Kepala Mengenai Batang Otak Brigadir J, Ahli Forensik: Langsung Meninggal Seketika
Selain itu, Ronny menyampaikan bahwa Bharada E tak menjadi bagian persekongkolan Ferdy Sambo karena tak terlibat aktif dalam grup tersebut. Bharada E disebut menjadi pasif kala itu karena tertekan dan tak bisa berfikir lebih jauh lagi ke depan.
"Satu bulan itu dia didoktrin untuk mempertahankan skenario tembak menembak," pungkasnya.
Sebelumnya juga diketahui bahwa dalam grup WA Duren Tiga itu terdapat salah satu anggota yang bernama Tuhan Yesus.
Ahli digital forensik, Adi Sety, saat hadir sebagai saksi kasus pembunuhan Yosua mengatakan grup tersebut juga diikuti oleh Ferdy Sambo beserta istrinya Putri Candrawathi dan para ajudan.
Para ajudan Sambo yang masuk di antaranya Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky, Daden Miftahul Haq, dan satpam rumah Sambo Damianus.
Adi kemudian melanjutkan daftar nama kontak yang ada di grup Duren Tiga. Pada saat ini Adi menyebutkan satu anggota yang bernama Tuhan Yesus.
"Kontak WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kemudian kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kemudian kontak WhatsApp nama Om Kuat, kemudian kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus," papar Adi.