Ada 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp Duren Tiga, Pengacara Brigadir J Muntab: Saya Tersinggung!

Selasa, 20 Desember 2022 | 09:27 WIB
Ada 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp Duren Tiga, Pengacara Brigadir J Muntab: Saya Tersinggung!
Martin Lukas Simanjuntak berdialog mengenai tidak ditahannya Putri Candrawathi (YouTube/ tvOneNews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli digital forensik Adi Setya dihadirkan sebagai saksi di persidangan pembunuhan berencana Brigadir J pada Senin (19/12/2022).

Adi lantas mengungkap fakta menarik, yakni soal dibuatnya grup WhatsApp bernama Duren Tiga yang melibatkan kontak para terdakwa dan saksi pembunuhan berencana.

Seperti misalnya Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, Daden Miftahul Haq, hingga satpam Damianus.

Selain itu grup tersebut juga diisi dengan kontak atas nama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Diryanto alias ART Kodir, Kuat Ma'ruf, serta kontak atas nama SMD.

Ahli digital forensik Adi Setya menjadi saksi ahli di persidangan pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat dan mengungkap ada grup WhatsApp 'Duren Tiga' yang dibuat 3 hari pasca penembakan. (YouTube/tvOneNews)
Ahli digital forensik Adi Setya menjadi saksi ahli di persidangan pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat hari Senin (19/12/2022) dan mengungkap ada grup WhatsApp 'Duren Tiga' yang dibuat 3 hari pasca penembakan. (YouTube/tvOneNews)

Namun yang cukup mencuri perhatian adalah keberadaan kontak dengan nama Tuhan Yesus di sana. "Kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus," ucap Adi, dikutip pada Selasa (20/12/2022).

Adi menyebut grup itu dibuat oleh Bripka RR pada 11 Juli 2022 atau tiga hari setelah Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal. "(Tapi) percakapannya di sini sudah tidak ada, Pak," kata Adi, merujuk pada riwayat obrolan di grup.

Keberadaan grup ini menarik perhatian sejumlah pihak, termasuk pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak. Dilihat dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di kanal YouTube tvOneNews, Martin menduga kuat grup itu untuk keperluan obstruction of justice.

"Grup WA tersebut dibuat pasca peristiwa penembakan, pasti tidak ada hubungannya dengan perencanaan pembunuhan, karena baru dibuat setelah penembakan terjadi," ungkap Martin.

"Ini menurut saya ada hubungannya dalam hal obstruction of justice ya, karena diduga keras ada satu bangunan komunikasi yang diinisiasi oleh Ricky," sambungnya.

Baca Juga: Tembakan di Kepala Mengenai Batang Otak Brigadir J, Ahli Forensik: Langsung Meninggal Seketika

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Richard Eliezer (kanan) dan Ricky Rizal (kiri) bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Richard Eliezer (kanan) dan Ricky Rizal (kiri) bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].

Menurut Martin, Jaksa Penuntut Umum (JPU) tengah berusaha menunjukkan peran aktif Bripka RR dalam pembunuhan berencana Brigadir J.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI