Suara.com - Orangtua Malika Anastasya sempat tak menyadari, jika putri kelima mereka yang baru berusia enam tahun tersebut menjadi korban penculikan. Mereka baru menyadari, setelah beberapa jam Malika tak kunjung pulang usai dibawa seorang pria bernama Yudi.
Malika dilaporkan diculik dari kios orang tuanya di kawasan Jalan Gunung Sahari 7A, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat pada Rabu 7 Desember 2022 lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Kakak kedua Malika, Ardia Maharani (20) ketika ditemui wartawan di kios mereka pada Senin (19/12/2022) mengatakan, peristiwa hilangnya sang adik terjadi sekitar pukul 10.10 WIB. Dia bersama kedua orang tuanya baru menyadari pada sore hari atau sekitar pukul 14.00 WIB.
Malika menjadi korban penculikan oleh seorang pria yang mereka kenal bernama Yudi. Pria tersebut diperkirakan berusia antara 35 hingga 40 tahun dan dikenal orangtua korban baru beberapa bulan.
Yudi, mereka ketahui bekerja sebagai pemulung dan mengaku tinggal di belakang Penerbad TNI-AD, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Pada saat itu, Yudi datang dengan penampilan yang tak biasa, mengenakan pakaian serba hitam, kameja lengan panjang dan celana panjang, serta topi.
Padahal biasanya Yudi datang menggunakan gerobak yang dikayuh sepeda di depannya, dengan pakaian seadanya, serta handuk yang tak lepas dari lehernya.
Kepada Ardia, Yudi memesan kopi, dan menanyakan nasi. Ardia memang membuka warung kopi kecil, persis di samping kios ikan hias orang tuanya.
"Dia nanya, 'Kak masak nasi enggak?' Saya bilang enggak, enggak ada beras,'" kata Ardia.
Baca Juga: 12 Hari Sudah Diculik Pemulung, Ibunda Masih Menanti Malika Anastasya Pulang ke Rumah
Yudi kemudian mengeluarkan uang dan diberikan untuk membeli beras. Ardia kemudian pergi ke warung dan kembali membawa beras.
Setelah itu, Yudi pamit, katanya ingin membeli ayam goreng untuk mereka santap bersama. Yudi telah dikenal baik oleh Tunggal (48) dan Oni (42), ayah-ibu Malika serta Ardia. Yudi juga akrab dan sering memberikan uang atau mengajak jajan Malika beserta anak Tunggal lainnya.
Sebelum pergi Yudi, sempat mampir ke kios ikan hias ayah Ardia. Malika saat itu berada di sana. Yudi lantas mengajak Malika.
"Dek, mau ikut enggak gitu?" ungkap Ardia mengulang perkataan Yudi ke adiknya.
Malika saat itu, tak langsung mengikuti ajakan Yudi. Namun beberapa saat kemudian, Ardia melihat Malika sudah ikut bersama Yudi.
"Terus saya bilang, 'Ayah itu Malika ikut,' terus kata ayah, 'Entar juga pulang,"' kata Ardia.
Namun menjelang sore, sekitar pukul 14.00 WIB, Malika yang pergi bersama Yudi tak kunjung kembali. Abang pertama mereka, lantas bertanya ke Ardia.
"Jam dua, itu sadar. Sadar pas abang saya nanyain, 'si Malika ke mana?' Tadi ikut beli ayam, saya bilang begitu,'" kata Adiah.
Abangnya kemudian, bertanya ke ayah mereka Tunggal, namun pada saat itu tak ada kecurigaan sama sekali, bahwa Malika telah diculik. Hingga akhirnya Malika benar-benar tak kembali.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Yudi dan Malika terkahir kali terlihat baru selesai membeli ayam goreng, di seberang rel atau di belakang kios ikan hias mereka.
Pada pukul 10.10 WIB keduanya terlihat menaiki bajay. Informasi yang mereka terima dari kepolisian, Yudi dan Malika turun di sekitaran Stasiun Jakarta Kota.
Tunggal juga sudah mendatangi belakang kawasan Penerbad TNI-AD, Gunung Sahari, yang disebut pelaku lokasi tempat tinggalnya. Namun, di kawasan pemukiman yang ada di sana, tak seorang pun yang mengenal Yudi.
Terhitung, Malika telah hilang selama 12 hari, keluarga juga sudah membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Pusat. Mereka juga sudah melakukan berbagai upaya pencarian, hingga saat ini belum ada titik terang keberadaan Malika.
Bagi yang menemukan atau pernah melihat Malika dapat menghubungi nomor telepon 0858 1026 1425 atau 0858 8259 5644. Malika berusia 6 tahun memiliki ciri-ciri rambut keriting dan di lengan kanannya terdapat tanda lahir berupa lingkaran biru seperti bekas cubitan.