Mengintip Gelimang Harta Soeharto, Lebih Kaya dari Sultan HB IX?

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 19 Desember 2022 | 18:46 WIB
Mengintip Gelimang Harta Soeharto, Lebih Kaya dari Sultan HB IX?
Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX (kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Soeharto memilih Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Wakil Presiden pada 1973 hingga 1978. Hal ini menjadikannya satu-satunya Sultan yang pernah diangkat menjadi Wakil Presiden.

Panda Nababan selaku politikus senior menceritakan bahwa Sultan banyak memberitahukan ke dia terkait kepemimpinan Soeharto. Ia mengatakan Soeharto memiliki kepemimpinan yang dominan.

Perbedaan Sultan dengan Soeharto terdapat sebanyak 3 (tiga) hal. Pertama, Soeharto memiliki tabir dan Sultan tidak. Kedua, Soeharto dikatakan lebih kaya dari Sri Sultan padahal seluruh Jogja adalah tanah Sultan. Ketiga, Soeharto lebih feodal daripada dirinya.

Berkaitan dengan hal itu, tentu menarik membahas harta kekayaan Soeharto. Diketahui Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang sangat kaya bahkan saat masih menjadi Presiden, harta kekayaan Soeharto mencapai Rp55 triliun. Kekayaan Soeharto ini bahkan juga sempat membuatnya jadi orang terkaya Indonesia dari laporan Washington Post.

Nilai itu bahkan tidak termasuk aset dan berbagai yayasan yang dikelola Soeharto dan keluarga. Selain itu, Soeharto juga memiliki tanah seluas 3,6 hektare dan real estate di kota besar.

The Washington Post merilis liputan soal harta kekayaan Soeharto pada 1998. Saat itu, kekayaan Soeharto adalah US$60 Miliar dan kekayaan bersama keluarga mencapai US$30 Miliar.

Di liputan tersebut, Soeharto dikenal hidup sederhana, menghindari Istana Kepresidenan dan memilih tinggal di rumahnya sendiri yakni di Jalan Cendana. Soeharto tidak berpakaian mewah atau perhiasan mahal. Ia ditetapkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia oleh Majalah Forbes.

Sumber kekayaannya diketahui dari jaringan yayasan amal yang luas. Uang yang dikumpulkan telah digunakan untuk mendukung operasi politik Partai Golkar yang saat itu berkuasa.

Beberapa kritikus pun menyeru terkait penyelidikan dugaan Soeharto mentransfer dana ke rekening bank rahasia di Eropa.

Baca Juga: Ngeri-ngeri Sedap, Cerita Soeharto Dibuat Tersinggung Sama Orang Jombang Perkara Dikatain 'Wareg' Kekuasaan

Pada 1998, para pemuda dan mahasiswa mengerahkan gerakan menggulingkan rezim Orde Baru Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun. Mereka juga berhasil merebut setidaknya sebagian kekayaan keluarga dan mengembalikannya ke perbendaharaan negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI