Suara.com - Masker di wajah almarhum Brigadir Yosua, sudah dalam keadaan berlubang sejak pertama kali dilakukan otopsi oleh tim inafis Bareskrim Polri.
Hal itu diungkap oleh ahli forensik dokter yang mengotopsi jenazah Brigadir Yosua, Farah Primadani Karouw pada sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya soal tembakan di kepala dan masker yang digunakan Brigadir Yosua yang diduga masih terpakai saat penembakan.
"Apakah jenazah waktu datang itu menggunakan masker atau tidak?," tanya JPU kepada Farah dikutip dari tayangan Kanal YouTube Kompas TV
![Sejumlah saksi dihadirkan saat sidang kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/29/10827-sidang-ferdy-sambo.jpg)
"Kami menemukan masker nya di samping mayat di sekitar wajah dari jenazah tapi tidak terpasang. Bergelantung," jawabnya.
JPU bertanya lebih jauh apa yang dilihat tim inafis saat melakukan identifikasi jenazah Yosua, utamanya soal masker yang digunakan Yosua.
"Saudara melihat masker itu bolong bekas anak peluru atau tidak?," tanya JPU lagi.
Farah menjelaskan masker Brigadir Yosua yang diduga dipakai saat penembakan terlihat bolong. Namun ia belum bisa memastikan apakah penyebab bolongnya masker tersebut karena tembakan atau bukan.
"Kami mengidentifikasi memang betul ada lubang di maskernya tapi tidak tahu lubangnya bekas apa," tutur Farah.
Baca Juga: Putri Candrawathi Bohong Lagi, Ternyata Menangis di Depan Hakim Bukan Gegara Pemerkosaan
Sebelumnya, petugas ambulance Ahmad Syahrul Ramadhan, menceritakan kesaksiannya ketika menjemput jenazah Brigadir Yosua, di rumah dinas polri Duren Tiga milik Ferdy Sambo, saat hadir di persidangan PN Jakarta Selatan, dengan terdakwa Bharada E pada Senin, (7/11/2022).