Suara.com - Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) besutan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mulai menampakkan hasil. Program tersebut terbukti mampu meningkatkan kapasitas pemilik usaha kecil.
I Putu Dedi Aryawan adalah salah satu penerima bantuan rumah sederhana terpadu (RST) dan peserta program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang sekarang berhasil meningkatkan produktifitasnya. Ini lantaran pria 32 tahun itu lebih giat bekerja.
Di bengkel ukir di tempat dia bekerja, kini sudah beroperasi mesin propil kayu. Mesin bantuan Kementerian Sosial ini meningkatkan efektifitas pekerjaannya. Bantuan mesin merupakan rangkaian peringatan Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI).
“Dulu untuk memotong papan kayu ini, saya perlu meminta bantuan teman. Kapan papan kayu tadi jadi, tergantung teman saya tadi. Pekerjaan saya tidak bisa cepat. Sudah begitu saya juga harus bayar ongkos. Nah dengan mesin ini, saya bisa cepat pekerja dan tidak keluar ongkos,” kata Dedi saat ditemui di rumahnya di Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung,(17/12/2022).
Baca Juga: Jessica Iskandar Pamer Nyalon di Bali Setiap Hari, Publik: Cicilan Apa Kabar?
Selain mesin, Dedi juga menerima bantuan berupa pisau ukir, alat bor, dan dengan total nilai Rp6 juta. Rumah sederhana Dedi juga mendapatkan bantuan renovasi senilai Rp20 juta. Tampak rumah tersebut sudah diperbaiki di bagian dinding dan kerangka atapnya. Sebagian di genting baru sudah naik ke atas kerangka atap.
“Pemasangan genting segera kami selesaikan. Sempat terhenti karena hujan pak,” katanya.
Sebagai peserta PENA, Dedi mendapat bantuan berupa mesin gergaji khusus untuk bagian dalam papan kayu yang akan diukir. Dengan hasil gergajian tadi, maka Dedi sudah bisa memulai mengukir di semua bagian papan.
“Terima kasih atas bantuan Kemensos. dengan adanya mesin ini sangat membantu pekerjaan saya. saya juga dibantu perbaikan rumah. Pembangunan rumah
Dedi mengaku, pendapatannya tidak menentu. Permintaan ukir kayu dari pelanggan bisa di bagian atas bangunan, atau seluruh bagian (full). Untuk bangungan full ukir, total ongkos beserta kayu cempaka, bisa mencapai Rp50 juta.
Baca Juga: Jadi Venue G20, Kunjungan Turis ke GWK Bali Tinggi, Segini Jumlahnya Per Hari
“Untuk mengerjakan pesanan tersebut, dibutuhkan tenaga sekitar 5 orang. Sementara kebutuhan kayu sekitar Rp10 juta. Dengan waktu pengerjaan sekitar 2 bulan,” kata ayah tiga anak ini. Hasil ukiran dipasarkan di toko bangunan setempat, ada juga dikumpulkan di tukang pengepul.
Dengan bantuan mesih dari Kemensos kini ia semakin termotivasi bekerja. Dengan istri yang bekerja sebagai penjahit kodian, Dedi yakin usahanya akan semakin maju. Total di Kabupaten Klungkung sebanyak 29 orang mendapatlan bantuan PENA.