Firasat Tak Enak Sang Anak Jelang Kebakaran di Manggarai: Mah, Pindah Yuk di Jakarta Panas

Minggu, 18 Desember 2022 | 20:41 WIB
Firasat Tak Enak Sang Anak Jelang Kebakaran di Manggarai: Mah, Pindah Yuk di Jakarta Panas
Belasan rumah di Jalan Manggarai Utara Kecamatan Tebet Jaksel terbakar dilalap si jago merah pada Sabtu (17/12/2022) sore. [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diah (52), salah seorang warga Jalan Manggarai Utara II, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan sempat mendapatkan firasat aneh sebelum kebakaran terjadi di tempat tinggalnya itu. Saat ini, rumahnya sudah habis dilalap si jago merah karena kebakaran pada Sabtu (18/12/2022) lalu.

Diah menceritakan, beberapa saat sebelum peristiwa kebakaran ia sedang berada di rumahnya yang merupakan kontrakan satu petak 3x3 meter bersama anak bungsunya berusia 14 tahun. Padahal, rutinitas ia akhir pekan adalah pergi ke rumah saudaranya di luar kota.

"Biasanya aku enggak pernah ada di rumah. Selalu keluar kota, Bogor atau Bekasi. Tapi pada saat itu, siang, saya di rumah. Ada anak saya juga, tumben anak saya enggak kelayaban," ujar Diah saat ditemui di posko pengungsian, kantor Karang Taruna, Manggarai, Jakarta Selatan (18/12/2022).

Selepas salat ashar, tiba-tiba anaknya meminta agar keluarganya pindah ke Bekasi, rumah salah satu saudaranya karena alasan hawa panas. Ia mengaku heran karena selama ini putranya itu tak meminta untuk pindah rumah.

"Anakku sempat ngomong memang, 'Mah, pindah Bekasi yuk, kayaknya suasananya enggak enak. Hawanya Jakarta sudah panas'," ucapnya.

Selang beberapa lama setelah perkataan anaknya itu, mendadak petir dengan suara gemuruh yang kencang menyambar di lokasi yang tak jauh dari rumahnya. Tak lama kemudian, para tetangga berlarian di jalan luar rumahnya sambil berteriak kebakaran.

"Langsung, enggak lama (terdengar) bunyi 'jedar', gitu, kilatan petir itu. Hitungan detik, pada teriak 'turun-turun, kebakaran'. Dari situ turun semuanya," tutur Diah.

Diah pun mencoba tenang sambil berpikir apa yang harus dilakukan. Langkah pertama adalah ia langsung mengamankan berbagai dokumen penting yang dirapikan dalam sebuah tas.

"Saya enggak langsung turun. Kebetulan aku gantung berkas-berkas surat penting di tas, di pojokan. Hanya itu yang aku ambil, langsung aku turun," katanya.

Baca Juga: Cerita Yanuar Nekat Masuk ke Rumahnya yang Terbakar di Manggarai Demi Akta Kematian Bapak

Melanjutkan ceritanya, api merambat cepat dari arah barat hingga ke bangunan kontrakannya. Ia memilih untuk berlari keluar bersama putra dan tas berisi dokumen penting ke luar rumah tanpa menyelamatkan barang-barang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI