"Apakah mau Bu Mega mengambil pilihan, konsekuensi menghabisi partainya sendiri dengan cara grass rootnya menghendaki Mas Ganjar. Tapi putusan elite otoritasnya hak veto bu Mega tidak mengingat mas Ganjar," tutur Pangi.
"Kan ada terjadi baik tidak klik ya bahaya sekali artinya. Ini juga berbahaya bagi bu Mega. Jadi sebetulnya kalau kita melihat dari hasil data-data yang sudah ada, itu sudah ada (nama capres)," sambungnya.
Elektabilitas Bacapres
Hasil survei terbaru yang digelar Center for Political Communication Studies (CPCS), menunjukan nama Ganjar unggul dalam menghadapi Pilpres 2024. Dalam survei ini, elektabilitas kader PDIP itu, mencapai 24,1 persen. Dia unggul atas Prabowo yang meraih 22,3 persen, dan Anies yang membukukan 21,4 persen.
Menurut CPCS, elektabilitas Ganjar menunjukkan tren kenaikan selama dua tahun terakhir. Sementara, Prabowo cenderung stabil, sehingga berpeluang disalip Anies yang bergerak melejit.
Jika tren survei tersebut bertahan hingga tahun depan, CPCS memprediksi, Ganjar dan Anies akan bersaing ketat, meninggalkan Prabowo.
Hasil penelitian Lembaga Survei Nasional (LSN) tidak jauh berbeda. Di survei ini, Ganjar diklaim berada di klaster teratas dengan rentang elektabilitas 20-25 persen. Di klaster itu, Ganjar bersanding dengan Prabowo dan Anies.