Suara.com - Pakar Mikro Ekpresi Mocina Kumalasari ikut menyoroti gestur dan wajah Putri Candrawathi yang kerap kali menangis di persidangan.
Istri Ferdy Sambo itu sudah berulang kali menangis, ketika bercerita mengenai pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.
Monica menjelaskan jika seseorang mengalami dan merasakan pengalaman yang traumatis, maka akan ada ekspresi-ekspresi muncul di wajahnya.
Sementara itu, Putri Candrawathi dinilai tak menunjukkan sosok yang mengalami pengalaman traumatis sejak awal.
"Yang terlihat pada ibu Putri ini tidak ada perubahan gestur, mulai dari awal sampai dengan selama persidangan ini," kata Monica dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Minggu (18/12/2022).
![Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo berpelukan dengan istrinya yang juga terdakwa Putri Candrawathi saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/13/45033-terdakwa-putri-candrawathi-dan-ferdy-sambo.jpg)
Putri dianggap tak menunjukkan sebagai sosok yang mengalami trauma, yang biasanya terlihat dari sejumlah aspek dalam dirinya ketika membicarakan pengalaman buruknya tersebut.
"Artinya, tidak melibatkan faktor-faktor emosi yang terlihat baik melalui mikro ekspresi, gestur, dan bahkan suaranya juga," lanjutnya menambahkan.
Monica menyampaikan ketika Putri menceritakan peristiwa pelecehan seksual, ia tak membeberkan detail kejadian yang dialami.
Ia lau menjelaskan jika detail pelecehan dalam tipe memori disebut dengan episodic memory. Akan tetapi Putri justru tak menceritakan mengenai detail episodicnya.
Baca Juga: Putri Candrawathi Bohong Lagi, Ternyata Menangis di Depan Hakim Bukan Gegara Pemerkosaan
"Beliau tidak bisa menceritakan secara detail bahkan ketika detail diceritakan maka emosinya juga akan keluar. Tetapi yang ada adalah justru keluar dari detail tersebut," jelas Monica.