Beda Dari Iptu Umbaran, Simak Kisah Intel Wanita AS Masuk Islam Dan Dituduh Membelot Ke Iran

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 18 Desember 2022 | 09:13 WIB
Beda Dari Iptu Umbaran, Simak Kisah Intel Wanita AS Masuk Islam Dan Dituduh Membelot Ke Iran
Monica Elfriede Witt mantan intelijen AS membelot ke Iran. (dok. FBI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Witt diperkirakan berada di Tajikistan saat berkorespondensi melalui surat elektronik dengan Hashemi.

Witt akhirnya pergi ke Afghanistan untuk mengajar bahasa Inggris, dan melakukan kontak dengan Iran. Namun kemudian dia frustrasi ketika orang-orang Iran mencurigainya. Witt kemudian mengungkapkan keinginannya ke Rusia sebagaimana yang dilakukan Snowden.

Jaksa kemudian menjelaskan bagaimana Witt mengirimi Hashemi surel pada bulan Agustus 2013 berjudul: "Biodata dan Riwayat Pekerjaan Saya." Termasuk surat pengunduran dirinya dari militer. Hashemi kemudian meneruskan surat-surat tersebut ke alamat email yang terkait dengan Iran.

Jadi Sosok Paling Dicari

Iustrasi mata-mata. (shutterstock)
Iustrasi mata-mata. (shutterstock)

Jaksa menuduh Witt membelot ke Iran bulan itu dan bekerja dengan Garda Revolusi untuk mengkhianati negaranya. Kelompok paramiliter diketahui melakukan pembunuhan dan serangan siber di seluruh dunia dan telah dihukum oleh pemerintah Amerika Serikat.

Ketika dia tiba di Iran, para pejabat memberinya perumahan dan peralatan komputer. Jaksa penuntut mengatakan bahwa dia mencari akun Facebook orang Amerika dan membuat "paket target" untuk Iran dalam rangka melawan para pejabat kontra intelijen Amerika.

Pada akhir 2014, kata jaksa penuntut, warga Iran yang bekerja atas nama Garda Revolusi mulai menargetkan mantan rekan Witt dengan menggunakan alamat surel Yahoo palsu dan akun Facebook. Para jaksa penuntut mengatakan orang-orang Iran mencoba mengirim malware di komputer Amerika yang bertujuan salah satunya untuk memonitor aktivitas mereka.

Salah seorang mantan pejabat senior pemerintahan mengatakan Witt juga terlibat dalam interogasi 10 pelaut Amerika yang ditangkap pada tahun 2016 saat berpatroli di perairan Iran. Para pelaut dibebaskan setelah sekitar 15 jam.

Witt juga disebut tak menampakkan diri ketika kasus pidana yang membelitnya tengah diproses. Hakim di Washington baru-baru ini meminta keterangan satu saksi yaitu Hashemi.

Baca Juga: Soal Polemik Intel Nyamar Jadi Wartawan, Polri Jamin Kebebasan Pers Tak Terganggu

Hashemi lahir dengan nama Melanie Franklin di Louisiana dan pindah ke Iran lebih dari satu dekade lalu setelah masuk Islam. Saat ini Hashemi merupakan reporter terkemuka Press TV, stasiun televisi berbahasa Inggris di Iran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI