Beda Dari Iptu Umbaran, Simak Kisah Intel Wanita AS Masuk Islam Dan Dituduh Membelot Ke Iran

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 18 Desember 2022 | 09:13 WIB
Beda Dari Iptu Umbaran, Simak Kisah Intel Wanita AS Masuk Islam Dan Dituduh Membelot Ke Iran
Monica Elfriede Witt mantan intelijen AS membelot ke Iran. (dok. FBI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat di konferensi, dia tampil dalam satu video. Di video itu dia disebut sebagai veteran dan membuat pernyataan yang kritis terhadap Amerika Serikat. Video disiarkan oleh kantor berita Iran.

Dalam dakwaan disebutkan juga, setelah Witt kembali ke AS, FBI mendatanginya. Witt pun menyampaikan peringatan bahwa badan intelijen Iran berusaha merekrutnya.

Kepada agen FBI dia berjanji tak akan pernah mengungkapkan pekerjaan yang dia lakukan selama di Angkatan Udara. Witt kemudian menjadi target Iran.

Pada Juni 2012, seorang jurnalis Amerika-Iran, Marzieh Hashemi, berkunjung ke AS dan merekrutnya untuk pengerjaan film anti-Amerika. Lalu pada 2013, Witt berangkat ke Iran untuk menghadiri konferensi Hollywoodisme dan bertemu dengan anggota Garda Revolusi dan menyatakan pandangan kritis terhadap AS.

Dia juga menyatakan keinginannya untuk berimigrasi ke Iran, kata jaksa penuntut.

Surat dakwaan mengatakan dia sering berkomunikasi dengan Hashemi, yang diidentifikasi sebagai individu inisial "A."

Dia memberi tahu Hashemi bahwa pekerjaan yang pernah dilakukan untuk Angkatan Udara itu hal yang 'jahat'. Dia juga membicarakan pengungkapan program rahasia dan mengatakan "mencontoh Snowden,” merujuk pada Edward J Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional yang mencuri dokumen sensitif dan memberikannya kepada wartawan.

"Saya pikir saya bisa menyelinap ke Rusia dengan tenang jika mereka membantu saya dan kemudian saya dapat menghubungi wikileaks dari sana tanpa mengungkapkan lokasi saya," tulisnya kepada Hashemi.

Rupanya orang Iran menjadi khawatir dan bergerak cepat untuk memastikan itu tidak terjadi, memberinya uang untuk melakukan perjalanan ke Iran.

Baca Juga: Soal Polemik Intel Nyamar Jadi Wartawan, Polri Jamin Kebebasan Pers Tak Terganggu

"Mereka memberi saya uang untuk pergi ke Dubai," katanya dalam sebuah pesan kepada Hashemi."Saya menunggu persetujuan; dan mendapatkannya dari kedutaan di Dubai. Mereka sangat baik. Bahkan mengantar saya ke bandara."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI