Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Per Sabtu 17 Desember 2022 Tambah 1.233, Paling Banyak dari DKI

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 18 Desember 2022 | 01:00 WIB
Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Per Sabtu 17 Desember 2022 Tambah 1.233, Paling Banyak dari DKI
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga Sabtu (17/12/2022), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh Indonesia bertambah 1.233. Dari total kasus tersebut, Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi.

Tercatat ada 394 kasus yang berkembang di DKI Jakarta pada Sabtu ini. Data tersebut dirili Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seperti dilansir Antara.

Selain DKI Jakarta, pada posisi kedua ditempati Jawa Barat dan Jawa Timur, masing-masing bertambah 311 dan 123 kasus. Kemudian Banten 121 kasus dan Jawa Tengah 64 kasus.

Tak hanya lima provinsi tersebut, Kemenkes juga merilis 19 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus Covid-19 di bawah 10 kasus dan tiga provinsi dengan nol kasus pada hari ini.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 16 Desember: Positif 485, Sembuh 1.173 dan Meninggal 7 Orang

Sedangkan untuk jumlah pasien yang sembuh pada hari ini berjumlah 2.369 pasien. Dengan kesembuhan paling tinggi di DKI Jakarta dengan 1.046 pasien. Jabar 443 pasien, Banten dan Jatim masing-masing 379 dan 148 pasien. Kemudian Jateng 116 pasien.

Sementara untuk jumlah pasien yang meninggal akibat penularan Covid-19 pada Sabtu ini tercatat 22 orang.

Meski begitu, secara nasional, jumlah kasus Covid-19 aktif turun hingga 1.158 kasus menjadi 30.884 kasus aktif. Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 38.344 spesimen dengan positivity rate sebesar 6,12 persen.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meyakini tak akan ada lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru, karena penularan yang disebabkan varian baru telah menurun.

"Mudah-mudahan tidak ada (lonjakan kasus) karena varian barunya sudah turun sekarang," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Bagaimana Cara Pasien Kanker Terlindung Secara Optimal dari COVID-19?

Budi juga memastikan, lonjakan kasus bukan disebabkan mobilitas, tetapi karena varian baru Covid-19, seperti XBB maupun BQ.1 yang sudah mencapai puncak penularan.

"Sudah lewat puncak kita. Natal nanti kalau kita lihat karena variannya sudah mulai turun harusnya akan turun juga," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI