Suara.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, meyakini partainya sengaja dijegal karena sikap kritisnya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bahkan di hadapan Karni Ilyas, Amien terang-terangan menduga Jokowi sudah berniat melanggengkan kekuasaan sejak hari pertama dilantik.
"Ini kritik saya kepada rezim sekarang ini, memang sejak hari pertama dilantik pada periode pertama, itu saya kira pikirannya sudah bagaimana supaya dipilih lagi," tutur Amien, dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (17/12/2022).
Bukan hanya itu, Amien lalu mengungkit pula isu-isu panas beberapa waktu belakangan. Seperti wacana memperpanjang masa jabatan Jokowi, bahkan kalau perlu sampai tiga periode.
Baca Juga: 'Apanya yang Mewah Kalau Ini' Senior PDIP Bandingkan Pernikahan Kaesang dengan Anak Hary Tanoe
"Kalau misalnya gagasan 3 periode jadi berjalan, itu the game is over. Jadi sepenuhnya kita akan menjadi subordinat dari RRC," kata Amien.
Amien mengungkit kemungkinan Indonesia dikendalikan Tiongkok dengan wacana 3 periode Jokowi, apalagi karena presidennya, Xi Jinping, yang sangat powerful. Bahkan menurut Amien, pernyataan pribadi Xi Jinping bisa dijadikan pasal dan undang-undang di sana.
Amien mengaku menyayangkan politisi Indonesia yang seolah melupakan pelajaran Presiden ke-1 Soekarno. Amien menilai Indonesia saat ini seperti melupakan peran besar Soekarno untuk membendung tangan-tangan asing dan oligarki berkuasa di negeri sendiri.
"Begitu cintanya kepada rakyat Indonesia, Bung Karno membuat Keppres (yang menyatakan) WNI, maksudnya teman-teman Tionghoa, tidak boleh membuat gerakan ekonomi di kota-kota dan kecamatan," ujar Amien.
Namun situasi tersebut tidak lagi terwujud saat ini, terbukti dari situasi di Ibu Kota. "Bahkan seperti DKI ini, 74 persen tanah sudah milik mereka. Jadi ini saya melihat, ini ke mana ya kita?" imbuhnya.
Baca Juga: Fakta Menarik Colomadu, Tempat Jokowi Habiskan Masa Pensiun
Amien lantas menyinggung soal rencana pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Mantan Ketua MPR RI itu juga mencurigai rencana IKN buntut campur tangan pemerintah Tiongkok.
"IKN itu, kalau saya mencurigai, itu ide dari Beijing. Sekarang bayangkan, kalau Ibu Kota sudah kita pindah itu ratusan gedung-gedung tinggi yang bisa beli kan mereka lagi," jelas Amien.
Namun Amien menolak melanjutkan pembahasan tersebut karena khawatir akan menyinggung SARA, apalagi karena Indonesia dikenal dengan keberagaman suku dan budayanya.