Suara.com - Dalam dunia politik, Amien Rais bukan merupakan sosok yang asing karena ia sudah menggelutinya sejak lama. Ia bahkan memiliki peranan besar saat melengserkan Presiden Soeharto yang memimpin Indonesia selama 32 tahun pada 1998.
Belakangan, nama Amien Rais tengah disorot usai meradang karena partai yang didirikannya, Partai Ummat tidak lolos pemilu 2024. Ia sontak menuding ada kecurangan dari pemerintah. Momen ini membuat perjalanan karier politiknya ikut menuai rasa penasaran.
Di saat ekonomi Indonesia anjlok pada 1998, Amien turut menyerukan reformasi dan menuntut lengsernya presiden Soeharto. Begitu berhasil, ia bersama tokoh lain, seperti Hatta Rajasa, Goenawan Mohamad, Rizal Ramli, dan Faisal Basri mendirikan PAN (Partai Amanat Nasional).
Dalam partai tersebut, ia menjabat ketua umum untuk periode 1998-2004. Adapun pada pemilihan umum (pemilu) 1999, PAN mampu meraih 7,1 persen suara. Di tahun ini, Amien semakin memperlihatkan kelihaian dalam memanuver politik.
Baca Juga: Amien Rais Sewot Partai Ummat Tak Lolos, Sekjen PDIP : Kenapa Tinggalkan PAN?
Ia menyatukan partai-partai Islam untuk membentuk koalisi. Penggabungan ini sukses menjadikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden. Saat itu, Amien menduduki jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Setahun lebih kepemimpinan Gus Dur, Amien kembali bermanuver. Ia bekerja sama dengan Megawati dan menjadikan puteri Soekarno itu sebagai presiden. Pengangkatan ini dilakukan dalam Sidang Istimewa MPR, 23 Juli 2001, di mana Amien juga melengserkan Gus Dur.
Pada pemilu 2004, Amien Rais yang selama itu hanya mendukung, memutuskan mengajukan diri sebagai calon presiden dan berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo. Namun, ia dikalahkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
Ia kembali menjadi sorotan dalam Pilpres 2014. Amien mendesak pimpinan PAN agar mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Namun mereka justru kalah oleh Jokowi-Jusuf Kalla.
Setelahnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan PAN mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Hal tersebut membuat Amien Rais kesal hingga membuat hubungannya dengan Zulkifli menjadi kurang baik.
Lanjut, saat menjelang pilpres 2019, Amien menyatakan PAN tidak akan mendukung Jokowi. Padahal DPP PAN saat itu belum mengambil keputusan. Partai tersebut kembali mendukung Prabowo meski hasilnya tetap kalah.
Hubungan antara Amien dan Zulkifli Hasan kian memanas. Penyebabnya diketahui karena PAN akan merapat kembali ke pemerintah. Amien juga mengkritik langkah Zulkifli yang membawa sejumlah pengurus PAN bertemu Jokowi di Istana.
Lalu, pada Oktober 2020, Amien Rais mendirikan partai baru bernama Partai Ummat. Dalam kanal YouTube resminya, ia menyebut partai ini memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal.
Menurutnya, umat manusia perlu berusaha untuk menegakkan keadilan sekaligus melawan kezaliman melalui perjuangan politik. Partai Ummat, kata Amien akan memperjuangkan hal tersebut bersama anak bangsa.
Sayangnya, partai yang didirikan Amien Rais itu gagal melaju sebagai calon peserta pemilu 2024. Adapun alasan Partai Ummat tak lolos karena karena tidak memenuhi syarat di dua Provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti