Alasan Menohok Anies Disebut Tak Level dengan Heru Budi, 'Enggak Apple to Apple'

Jum'at, 16 Desember 2022 | 16:05 WIB
Alasan Menohok Anies Disebut Tak Level dengan Heru Budi, 'Enggak Apple to Apple'
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersilaturahmi dengan Kepala Sekretariat Presiden (Kesetpres) yang juga Penjabat Gubernur DKI terpilih, Heru Budi Hartono di Balai Kota, Rabu (12/10/2022) siang. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja Anies Baswedan masih terus dibandingkan dengan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Terbaru, mantan Gubernur DKI Jakarta yang sudah menjabat selama 5 tahun itu bahkan secara menohok disebut tidak level jika dibandingkan dengan Heru Budi.

Kritikan pedas itu dilontarkan oleh Anggota DPRD Jakarta Fraksi PSI Anthony Winza Probowo. Menurutnya, kecepatan kerja Anies tidak selaras dengan kecepatan berbicaranya.

Alasan Anthony melemparkan kritikan ke Anies yang sudah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta buntut kebijakan Heru Budi. Diketahui, Heru Budi baru-baru ini mengganti tagline Jakarta di era Anies Baswedan, yakni "Jakarta Kota Kolaborasi" menjadi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia".

Menurut Anthony, perubahan tersebut sah saja dilakukan, serta tidak melanggar undang-undang. Ia pun menyebut jika Anies tidak pantas dibandingkan dengan Heru.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Curi Start Kampanye Calon Presiden, PKS Sentil Bawaslu: Salah Kaprah

“Sebenarnya saya juga salah kalau membandingkan Pak Anies dengan yang sekarang itu (Heru Budi), karena nggak Apple to Apple ya,” kritik Anthony seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jumat (16/12/2022).

Bukan tanpa alasan Anthony mengatakan hal tersebut. Ia sendiri berkaca pada pengalamannya yang pernah bekerja sebagai anggota DPRD di era Anies Baswedan.

“Kenapa saya ngomong kayak gitu. Yang pertama kalau yang lalu ini penafsiran saya sebagai anggota DPRD bekerja sama-sama Pak Anies, saya punya hak untuk menilai kecepatan beliau,” tegasnya.

“Dalam mengeluarkan kata-kata (Anies) itu tidak berbanding lurus dengan kecepatan beliau dalam mengeksekusi tata kota, jauh sekali,” sambungnya.

Anthony pun mencontohkan kinerja Anies yang hanya kata-kata dan tidak selesai, yakni terkait Perpres LRT, di mana itu merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Dicecar Gegara Tak Pernah Undang Anies Baswedan, Najwa Shihab: Diundang Kok

“Masih banyak contoh (kinerja Anies) yang tidak selesai. Saya bisa keluarkan contoh satu nih tentang Perpres tentang LRT, Perpres 55 tahun 2018. Ini target dari Pak Jokowi ada sekitar 13-an rute LRT, yang dikerjakan oleh Anies yang mana?” ujar Anthony.

“Yang di Kelapa Gading Velodrome aja cuman bolak-balik bolak-balik, Kelapa Gading. Nah itu kan cuman keren di kata-kata nggak ada eksekusi,” lanjutnya.

Tak cuma satu, Anthony pun memberikan contoh lain terkait kinerja Anies yang hanya berbicara, yakni terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Ini target kinerja beliau 5 tahunan gitu dalam jangka menengah. Bisa dilihat air bersih. Misalnya kalau saya ubah-ubah air bersih ini di RPJMD di masa akhir Jabatan beliau itu targetnya itu 79,6 persen warga DKI terkoneksi air bersih,” paparnya.

“Saya baru tanya sama dirut PDAM berapa sih sekarang realisasinya dari target 79 awalnya di 60 baru 66 berarti baru 6 persen kenaikannya dari zamannya Pak Anies sampai beliau selesai nah cuman 6 persen,” tambah Anthony.

“Berarti kecepatannya itu nggak secepat kata-katanya di RPJMD, kecepatannya hanya satu persen per tahun kalau begitu warga DKI butuh 34 tahun kalau dengan kecepatan seperti itu,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI