Irfan mengaku tidak mengetahui apakah saat itu ada surat perintah dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk melakukan pengambilan DVR CCTV tersebut. Hanya saja, ia mengaku tak pernah memegang surat perintah itu.
Hendra Dan Agus Keukeuh Bantah Beri Perintah

Berlanjut pada sidang kali ini, baik Hendra Kurniawan maupun Agus Nurpatria keukeuh membantah telah memberi perintah untuk mengambil DVR CCTV apalagi menggantinya dengan yang baru.
"Saya tidak ada perintah mengambil barang itu, saya cuma minta cek dan amankan," tegas Hendra Kurniawan saat menjawab pertanyaan jaksa.
Setali tiga uang, Agus Nurpatria yang diperiksa setelahnya juga membantah memberikan perintah kepada Irfan Widyanto untuk mengambil dan mengganti DVR CCTV.
Dalam keteranganya, Agus mengungkap, dari pengalamannya selama ini tidak pernah bermasalah dengan perintah 'cek dan amankan' CCTV. Jaksa kemudian menekankan bahwa menurut Agus, terdakwalah atau Irfan Widyanto lah yang bertanggung jawab?
"Siap" jawab Agus Nurpatria.
Untuk diketahui, Irfan Widyanto, Hendra Kurniawan, dan Agus Nurpatria didakwakan atas perkara merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, bersama dengan empat anggota Polri lainnya, yakni Ferdy Sambo, Arif Rachman Arifin, Baiquni Wibowo, dan Chuck Putranto.
Ketujuhnya pun didakwakan atas pasal 49 jo pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.