Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkap ada lima skenario pemerintah untuk menjegal Anies Baswedan maju sebagai calon presiden atau capres di Pilpres 2024. Ia mendapati itu karena melihat Anies kerap menjadi perbincangan oleh orang-orang yang pro penguasa.
"Kalau Anies itu biasa-biasa saja, pastilah tidak ada pelarangan-pelarangan seperti ini. Tapi saya pikirkan, Istana makin hari makin bergosip soal Anies ini," ujar Refly melansir WartaEkonomi--Jaringan Suara.com, Jumat (16/12/2022).
Adapun lima skenario diperkirakan Refly bakal dilakukan penguasa supaya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak menginjak panggung Pilpres 2024. Pertama, ada upaya menjadikan Anies sebagai tersangka kasus hukum.
"Pokoknya salah nggak salah, jadikan saja tersangka, kan mudah. Nah hanya nanti akan berhadapan dengan gelombang rakyat, apakah rakyat akan terima atau tidak," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungan Anies Baswedan ke Masjid Baiturrahman Aceh Bukan Pelanggaran Pemilu
Lalu, skenario kedua ialah penguasa merayu Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk kembali ke lingkaran Istana.
Apabila skenario tersebut tidak berhasil, maka penguasa berusaha mengambil hati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dalam satu gerbong di Pilpres 2024.
Prediksinya, PKS diberikan jatah cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Skenario keempat ialah memberikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY jabatan yang enak.
"Pasangkan dengan Ganjar yang punya peluang untuk memerintah. Itu jauh lebih menarik barangkali bagi AHY ketimbang Anies tidak jelas apakah akan dijadikan wakil presiden atau tidak," terangnya.
Baca Juga: Sebut Safari Politik Anies Tidak Etis, Bawaslu: Kampanye Terselubung, Curi Start Pemilu
Sedangkan untuk langkah terakhir, penguasa akan berupaya untuk menghadang partai lain berkoalisi demi memajukan Anies.
"Satu diambil, cukup untuk menghilangkan Anies Baswedan," ucapnya.