Temuan Puing MH370 Kuatkan Indikasi Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat

Diana Mariska Suara.Com
Jum'at, 16 Desember 2022 | 08:08 WIB
Temuan Puing MH370 Kuatkan Indikasi Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puing-puing pesawat MH370 baru-baru ini ditemukan di Madagaskar, dan temuan tersebut menguatkan indikasi bahwa pilot memang sengaja menabrakkan pesawat tersebut.

Dilansir dari NDTV, puing yang diduga merupakan potongan pintu landing gear dari pesawat tipe Boeing 777 itu ditemukan di kediaman seorang nelayan di Madagaskar sekitar satu bulan lalu. Para ahli mengatakan ini adalah bukti material pertama yang menunjukkan bahwa pilot MH370 dengan sengaja menghancurkan pesawat tersebut.

Menurut seorang insinyur asal Inggris, Richard Godfrey, dan pemburu puing-puing MH370 asal Amerika Serikat, Blaine Gibson, pesawat nahas itu memang sengaja ditabrakkan.

“Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi serta kekuatan penetrasi yang ekstrem dari puing-puing yang ada mengarah pada kesimpulan bahwa saat-saat akhir penerbangan adalah tukikan berkecepatan tinggi yang dimaksudkan untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping. Jatuhnya MH370 sama sekali bukan pendaratan yang mulus di lautan," kata Godfrey.

Satu buah puing ditemukan oleh nelayan bernama Tataly pada 2017, setelah terdampar di pantai Madagaskar pada 2017 usai badai tropis Fernando.

Ia kemudian menyimpan pintu roda pendaratan itu di rumahnya selama lima tahun tanpa menyadari signifikansinya. Istri Tataly bahkan menggunakan potongan pintu itu sebagai alas cuci.

Kecelakaan itu sendiri terjadi pada tahun 2014 dan merenggut nyawa 239 orang yang berada di dalam pesawat.

Teori “tabrakan disengaja” yang diajukan oleh Godfrey dan Gibson didasarkan pada empat goresan kuasi paralel yang ditemukan pada pintu, yang menurut keduanya disebabkan oleh hancurnya salah satu dari dua mesin pesawat akibat benturan.

“Kombinasi antara benturan kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan diturunkannya roda pendaratan yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin menunjukkan intensi yang jelas untuk menghilangkan bukti kecelakaan,” kata sebuah laporan yang diterbitkan beberapa ahli.

Menurut mereka, pilot biasanya tidak menurunkan roda pendaratan selama pendaratan darurat di atas air karena dapat meningkatkan kemungkinan pesawat pecah menjadi beberapa bagian. Keputusan tersebut juga dapat meningkatkan kemungkinan pesawat tenggelam dengan cepat, sehingga memberi waktu yang sangat sedikit bagi para penumpang untuk keluar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI