Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membantah isu molornya deklarasi Koalisi Perubahan karena mekanisme partainya yang harus melalui tahap Majelis Syuro.
Ia menegaskan bahwa koalisi masih saling menunggu, baik Demokrat, Nasdem, maupun PKS.
"Semua saling menunggu kok, bukan menunggu PKS. Jadi saling menajamkan kesepakatan," kata Syaikhu saat ditemui di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, komunikasi tim kecil rencana koalisi masih terus berkalan sampai saat ini. Tim kecil ini masih menajamkan platform kemenangan dengan sejumlah kesepakatan yang ada.
Baca Juga: Terungkap! Elite PKS Bocorkan Cawapres Pendamping Anies Punya Pengaruh di Jawa
"Masih kita tajamkan di tim-tim kecil. (Komunikasi) masih terus berjalan," tegasnya.
Selain itu, tim kecil juga rutin melakukan pertemuan untuk membahas koalisi. Ia juga menegaskan bahwa Koalisi Perubahan semakin mendekati kesepakatan.
"Insyaallah makin mantap (berkoalisi)," lanjutnya.
Dibocorkan Syaikhu, PKS juga tetap mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai kader PKS untuk mendampingi Anies Baswedan. Namun, ia mengatakan usulannya akan tetap diuji dalam survei.
"Tetap itu (mengusulkan Ahmad Heryawan), karena itu kan sebagai amanah saya untuk mengusung kader, tapi nanti secara fair, kita akan uji dalam survei," ujarnya.
Baca Juga: Presiden PKS: Kita Makin Mantap Berkoalisi dengan NasDem dan Demokrat
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menuturkan bahwa Koalisi Perubahan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan deklarasi. Dia juga memastikan bahwa Anies Baswedan, akan maju sebagai capres yang akan diusung Koalisi Perubahan.
"Tunggu waktunya, yang bisa saya pastikan, sebelum pendaftaran kita deklarasi (koalisi). Artinya, insyaallah Anies pasti maju (capres)," kata Ali saat dihubungi, Selasa (13/12/22).