Intelijen Jadi Wartawan Dianggap Nodai Demokrasi, Rocky Gerung: Pers Jangan Diintai dan Diintip!

Kamis, 15 Desember 2022 | 15:02 WIB
Intelijen Jadi Wartawan Dianggap Nodai Demokrasi, Rocky Gerung: Pers Jangan Diintai dan Diintip!
Iptu Umbaran dan Rocky Gerung (kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Iptu Umbaran Wibowo yang baru dilantik sebagai Kapolsek Kradenan, Blora, Jawa Tengah mendadak jadi sorotan publik.

Pasalnya Iptu Umbaran Wibowo selama ini dikenal sebagai wartawan di salah satu media televisi. Tak tanggung-tanggung, Iptu Umbaran disebut telah menjalani profesi tersebut selama 14 tahun.

Usut punya usut, Iptu Umbaran rupanya adalah seorang intel yang selama ini menyamar jadi wartawan kontributor TVRI.

Masuknya intel ke ranah pers sontak mengundang perhatian publik, salah satunya akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung.

Baca Juga: Astaga! TVRI Tak Tahu Iptu Umbaran Selama Ini Nyamar Wartawan

Iptu Umbaran Wibowo. (Ist)
Iptu Umbaran Wibowo. (Ist)

"Di negara orotiriter banyak wartawan yang ternyata intel, jadi kalau di sini ada satu jadi etika demokrasi enggak berlaku, kan itu intinya," ungkap Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang tayang Kamis (15/12/2022).

"Jadi hal-hal itu tidak etis, kita kan negara demokratis udah jadi kenapa disusupkan di situ apa enggak percaya kepada pers? Itu artinya negara tidak percaya kepada institusi yang mengawasi dia, yaitu pers," imbuhnya.

Lebih lanjut Rocky Gerung menyayangkan bahwa di era demokrari cara-cara tersebut masih dilakukan. Pasalnya pers menjadi salah satu pilar penting berdirinya negara demokrasi. 

Kehadiran intel di lingkungan pers juga yang kemudian dilantik sebagai Kapolsek juga malah bisa menimbulkan kecurigaan.

Rocky Gerung [YouTube]
Rocky Gerung [YouTube]

"Kita masuk reformasi ngapain pola yang sama walaupun skala kecil masih beelangsung tu, kalau dia jadi intelijen intelijen aja, kalau gitu kan bikin orang saling curiga kan," kata Rocky.

Baca Juga: Bak Robin Hood, Aksi Bupati Meranti Bikin Rocky Gerung 'Remehkan' Pangkat Deddy Corbuzier

"Jadi mungkin sekarang para wartawan curiga jangan-janagn pemimpin redaksinya adalah intel, sehingga timbul ketidakpercayaan pada institusi negara," imbuhnya.

Masuknya intelijen di tubuh pers menurut Rocky Gerung menodai demokrasi dalam konteks kemerdekaan intitusi untuk mengatur dirinya sendiri.

"Apalah pers, pers harus mengatur dirinya sendiri bukannya diintai atau diintip," tambahnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI