Jejak Drama Putri Candrawathi: Perselingkuhan hingga Kebohongan Terkuak di Tes Poligraf

Kamis, 15 Desember 2022 | 13:48 WIB
Jejak Drama Putri Candrawathi: Perselingkuhan hingga Kebohongan Terkuak di Tes Poligraf
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehadiran Putri Candrawathi dalam rentetan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kerap memunculkan drama.

Bahkan pengakuan awal Putri terkait motif suaminya, Ferdy Sambo menghabisi nyawa Yosua gegara dituduh melakukan pelecehan seksual terhadapnya juga penuh dengan drama dan intrik.

Kini, Putri kembali menuai drama terkait dengan hasil tes poligraf yang mencapai angka rendah sehingga bisa dinilai sebagai berbohong atau tak lulus tes kejujuran tersebut.

Putri yang disinyalir membohongi tes poligraf tersebut juga ditambahi dengan bumbu drama terutama saat dirinya dinilai bohong saat ditanya tentang perselingkuhannya.

Baca Juga: Irfan Ngaku Tak Pernah Bertugas di Satgas Merah Putih Era Sambo, Kubu Agus Nurpatria Tercengang

Adapun berdasarkan pengakuan Sambo, ia tega menghabisi nyawa Yosua yang merupakan ajudannya setianya sendiri lantaran sang Brigadir dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap Putri.

Motif yang diklaim oleh Sambo tersebut juga kerap menemukan polemik dan drama, sebab banyak kejanggalan yang ditemukan. Beberapa pihak yang melakukan penyidikan seperti Kepolisian juga sempat beberapa kali menyatakan tak menemukan unsur pelecehan yang dilakukan oleh mendiang Yosua.

Kendati demikian, Putri dan Sambo kukuh bahwa Yosua melakukan pemerkosaan.

Bahkan Putri menuding Yosua sempat memberi ancaman hingga membanting tubuhnya.

"Mohon maaf, Yang Mulia, mohon izin. Yang terjadi adalah memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan juga penganiayaan, dan membanting saya tiga kali ke bawah. Itu yang benar-benar terjadi," klaim Putri di depan majelis hakim.

Baca Juga: Nggak Ada Lawan, Kebohongan Kuat Ma'ruf Bikin Hakim Ketua Tertawa

Menambah bumbu drama, Putri sempat mengaku laporan pelecehan seksual yang ia buat di bawah paksaan suaminya meski kukuh mengaku diperkosa Yosua.

"Saudara saksi membuat laporan mengenai pelecehan itu disuruh dan dipaksa oleh suami saudara saksi betul?" tanya kuasa hukum Bharada E saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (12/12/2022) lalu.

"Betul," jawab Putri

"Saudara saksi disuruh dan dipaksa karena saudara takut dengan suami saudara?" tanya kuasa hukum Bharada E kembali.

"Betul," jawab Putri singkat.

Putri kembali menebar drama saat penyidik bertanya terkait dugaan perselingkuhan kepadanya. Saat proses interogasi tersebut, Putri juga dipasangkan poligraf atau alat tes kebohongan.

Pertanyaan tersebut berbunyi: "Apakah berselingkuh dengan Yosua? Apakah berselingkuh dengan Yosua di Magelang? Apakah berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang?"

Siapa sangka, poligraf menunjukkan bahwa skor yang diperoleh Putri berkisar di angka minus yakni -25 yang berarti terindikasi bohong.

Hasil tes tersebut diungkap ahli poligraf Aji Febrianto. Aji saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Rabu (14/12/2022).

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI