Suara.com - Terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua, Kuat Ma'ruf menanggapi hasil poligraf dirinya yang terindikasi berkata bohong. Kuat pun turut membela diri.
Mulanya, jaksa penuntut umum atau JPU sempat menanyakan hasil poligraf Kuat Maruf saat ditanya soal melihat Sambo menembak atau tidak.
Ahli poligraf pun menjawab pada poin tersebut Kuat Maruf berkata bohong.
Mengenai hal tersebut, Hakim Ketua Wahyu Imam Santoso meminta tanggapan kepada Kuat Ma'ruf yang saat itu berada di ruang sidang PN Jakarta Selatan.
Baca Juga: Bharada E Makin Berani Hadapi Ferdy Sambo, Pengacara: Dia Akan Bongkar Semua Borok Sambo
"Apakah benar semua, salah semua atau tidak tahu menahu," tanya hakim kepada Kuat.
"Terima Kasih yang mulia, bahwa saya sudah jujur kalau saya tidak melihat. Tapi di poligraf kok masih berbohong," jawab sopir keluarga Ferdy Sambo tersebut.
Jawaban Kuat tersebut disambut gelak tawa hakim dan para pengunjung sidang.
"Gitu saja? Hahaha," timpal hakim sambil tertawa.
Untuk diketahui, Ahli poligraf atau uji kebohongan dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid menyampaikan bahwa terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), yakni Kuat Ma'ruf terindikasi jujur dan berbohong.
Baca Juga: Hasil Poligraf Richard Eliezer Jujur, Pengacara: Karena Ferdy Sambo Bukan Siapa-Siapa Lagi
"Kalau Kuat Ma'ruf, jujur dan terindikasi berbohong," ucapnya saat hadir pada sidang lanjutan, Rabu, (15/12/2022).
Menurut dia, pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada 9 September 2022 lalu dengan dua pertanyaan yang berbeda terhadap Kuat Ma'ruf yang tak lain adalah sopir pribadi keluarga Ferdy Sambo.
"Untuk pertanyaan relevansi adalah apakah kamu memergoki persetubuhan ibu (PC) dan Yosua. Jawabannya tidak hasilnya jujur," tuturnya.
"Untuk indikasi kedua pemeriksaan apakah kamu melihat pak Sambo menembak Yosua? Jawabannya tidak. Hasilnya berbohong," sambungnya lagi.