Politikus NasDem Cibir Heru Budi Hartono Obok-obok Kinerja Anies Baswedan: Jangan Berpikir Sendiri!

Kamis, 15 Desember 2022 | 13:28 WIB
Politikus NasDem Cibir Heru Budi Hartono Obok-obok Kinerja Anies Baswedan: Jangan Berpikir Sendiri!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersilaturahmi dengan Kepala Sekretariat Presiden (Kesetpres) yang juga Penjabat Gubernur DKI terpilih, Heru Budi Hartono di Balai Kota, Rabu (12/10/2022) siang. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak terjang Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya, Heru dituding sedang membersihkan jejak Anies Baswedan di Ibu Kota.

Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, ikut mengritik langkah Heru Budi tersebut. Bestari menyebut Heru Budi memang berhak untuk mengevaluasi dan merevisi kinerja Anies, sebagaimana peraturan yang telah dibuatnya.

"Tergantung pada situasi dan kondisi. Kalau nanti ada bencana, itu bisa berubah. Apabila target yang tercapai tidak maksimal dapat dilakukan hal tertentu. Terkait dengan hal itu, kewenangannya dibatasi dengan RPD itu," kata Bestari dikutip dari Apa Kabar Indonesia Pagi di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (15/12/2022).

Bestari pun menekankan poinnya, yakni perubahan bisa dilakukan apabila telah dilakukan evaluasi terhadap kinerja Anies sebelumnya berdasarkan RDP.

Baca Juga: Rian Ernest Mendadak Hengkang dari PSI Menyusul 4 Pentolan yang Lebih Dulu Kabur, Semuanya Merapat ke Anies Baswedan?

Hal inilah yang disoroti Bestari, sebab menurutnya Heru Budi belum pernah mengadakan rapat pimpinan sejak menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta tanggal 17 Oktober 2022.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melarang pejabat DKI membawa ponsel saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melarang pejabat DKI membawa ponsel saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

"Saya menyarankan begini saja, sederhananya, jangan berpikir sendiri. Pak Pj ini kan sampai hari ini saya belum mendengar ada rapim," terang Bestari.

"Kalau Pak Anies itu sendiri tidak terlalu hirau dengan yang banyak dibicarakan, (seperti) perubahan tagline, city branding," sambungnya.

Lalu kemudian ada juga aksi pencopotan beberapa petinggi BUMD DKI Jakarta. Bestari kembali menegaskan bahwa Heru Budi memang berhak mengubah hal-hal di Ibu Kota tetapi baiknya tetap dilakukan evaluasi.

"(Perubahan) dapat dilakukan setelah evaluasi. Nah pertanyaannya apakah baru dilantik 17 Oktober sudah melakukan evaluasi?" kata Bestari.

Baca Juga: Anies Dinilai Curi Start Kampanye, NasDem Pasang Badan: Belum Ada Tahapan Pemilu, Apa yang Dilanggar?

Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI, Bestari Barus. (Suara.com/Tio).
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI, Bestari Barus. (Suara.com/Tio)

"Berarti perubahannya tidak secara substansi? Berarti tidak diperlukan?" tanya pembawa acara.

"Itu haknya, tetapi diisyaratkan di dalam RPD tersebut lakukan evaluasi," tegas Bestari.

Namun pernyataan Bestari ini didebat balik oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak. Gilbert malah mempertanyakan evaluasi seperti apa yang diperlukan baru Heru Budi berhak melakukan perubahan-perubahan di Ibu Kota.

"Kalau dikatakan gubernur sekarang main sendiri, lalu gubernur yang lalu tidak pernah hadir di paripurna gimana? Lebih parah lagi kalau begitu," tandas Gilbert.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI