Suara.com - Sejumlah sosok politikus sudah mulai melakukan manuver demi mempersiapkan pertarungan dalam Pemilu 2024. Tak terkecuali bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan yang mulai sibuk melakukan safari politik.
Manuver politik Anies yang sudah mulai terlihat terang benderang ini rupanya dinilai mengancam partai lain. Salah satunya adalah Partai Gerindra yang dikabarkan kecewa terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kekecewaan itu terungkap setelah politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut sosok Anies telah menikung ketua umum partainya, yakni Prabowo Subianto.
Menurutnya, aksi Anies maju sebagai bakal capres dari NasDem telah menggores kekecewaan yang besar di partai berlambang burung Garuda tersebut.
Baca Juga: Diuntungkan 'Coat-Tail Effect', NasDem Tegas Gencarkan Safari Politik Anies Baswedan
Komentar Andre itu pun langsung ditanggapi oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin. Ujang menilai wajar jika ada kekecewaan dari Partai Gerindra.
Meski demikian, di sisi lain, Ujang mengingatkan agar Partai Gerindra, termasuk Prabowo harus selalu siap dengan segala kemungkinan maupun ancaman dari partai lain. Terlebih, dalam dunia politik sudah biasa kawan menjadi lawan, begitu pula sebaliknya.
“Tentunya kekecewaan Partai Gerindra sangat wajar. Mereka harus sudah siap dengan risiko ditikung,” tegas Ujang seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Selasa (13/12/2022).
Ujang menilai bahwa pernyataan Andre soal etika Anies masih bisa diterima. Namun terpelas dari itu, lanjutnya, Anies tetap memiliki hak untuk maju sebagai capres 2024.
Ia juga menyebut bukan tidak mungkin Anies bakal bertarung melawan Prabowo sebagai capres 2024 dan keluar sebagai pemenang. Tetapi pada akhirnya, setiap tokoh yang berniat maju sebagai capres harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas ego pribadi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Tegaskan Tak Akan Ambil Gaji dan Tunjangan Letkol Tituler: Saya Kembalikan ke Negara
“Bisa jadi nanti Anies akan berhadapan satu lawan satu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan mencetak kemenangan,” ujar Ujang.
“Padahal, sejatinya politik itu untuk saling membangun sebuah konstruksi masyarakat yang berkeadilan, bukan untuk kepentingan pribadi,” pesannya.
Ujang mengingatkan bahwa politik harus digunakan untuk menyejahterakan masyarakat dan membangun bangsa di atas kepentingan partai.
“Saya rasa kebatinan Partai Gerindra dan kekecewaan Prabowo itu harus di maklumi dan dengarkan juga,” tandasnya.
Terakhir, Ujang turut menyarankan agar Anies segera menemui Prabowo sebelum tancap gas dalam Pilpres 2024 bersama Partai NasDem.