Suara.com - Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, Anies tampak berhenti sejenak di atas panggung pelaminan usai bersalaman dengan pengantin dan keluarga. Anies disebut diajak foto oleh besan Jokowi namun kemudian berujung turun panggung karena sesi foto bersama tak kunjung terealisasi.
Momen tersebut juga dikomentari oleh Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun yang menganggap perlakuan terhadap bakal calon presiden (bacapres) NasDem itu kurang pantas.
“Kalau kita menghadiri undangan ya itu mulai dari antre sampai kemudian diajak berfoto itu dianggap sebuah kehormatan,” ungkap Refly Harun seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Baca Juga: Curi Start Kampanye dengan Safari Politik, Tagar AniesNasdemOut Trending Twitter
“Karena menunjukkan penting atau tidaknya kita. Jadi kalau kita orang penting ya itu ketika salaman diberikan jalur khusus, kita dianggap VIP. Lalu ketika bersalaman dan diajak berfoto kan begitu setelah berfoto dipersilahkan di tempat VIP,” tambahnya.
Lebih lanjut Refly Harun menyebutkan bahwa sebagai orang penting Anies harusnya masuk ke dalam daftar VIP.
“Anies harusnya menikmati maqom itu juga ya kan karena walaupun dia mantan Gubernur DKI tetapi dia akan sangat dikenal, sangat terkenal ya,” kata Refly.
"Bahkan bisa dibilang sekarang orang Indonesia yang paling dikenal selain Presiden Jokowi sendiri atau orang Indonesia dengan elektabilitas paling tidak selalu di tiga besar jadi kalau kita bicara mengenai calon pemimpin ke depan, ya anies lah orangnya,” tambahnya.
Tidak diajaknya Anies untuk foto bersama menurut Refly ditengarai oleh berbagai alasan, salah satunya keengganan Jokowi sendiri.
Baca Juga: Jadi Pengantin Baru Keramas 23 Kali, Reaksi Kaesang Pangarep Ditanya Soal Pisang Aman Bikin Kaget
Perkara tak foto itu juga menurut Refly menampakkan bahwa Anis tidak dihormati dan dilecehkan sebagai tamu yang merupakan orang penting.
“Hari ini barangkali dia [Anies] dilecehkan dalam tanda kutip tapi mudah-mudahan nanti suatu saat dia akan mendapatkan kehormatan tertinggi,” ujar Refly.
"Siapapun itu jadi kalau kita pengen dihormati suatu saat rajin-rajinlah dilecehkan."