Dites Pakai Alat Uji Kebohongan, Kuat Maruf Bicara Jujur soal Persetubuhan Brigadir J dan Putri

Rabu, 14 Desember 2022 | 13:34 WIB
Dites Pakai Alat Uji Kebohongan, Kuat Maruf Bicara Jujur soal Persetubuhan Brigadir J dan Putri
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aji Febrianto, ahli poligraf atau alat uji kebohongan membongkar hasil tes poligraf terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kuat Maruf.

Keterangan Aji itu disampaikan saat dia dihadirkan oleh jaksa sebagai saksi di sidang lanjutan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Aji mengatakan Kuat dicecar dengan dua isu yang berbeda saat dites memakai alat poligraf yakni perihal persetubuhan Yosua dan Putri lalu keterlibatan Sambo saat menembak Yosua.

"Saudara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yang berbeda, dua pertanyaan," jelas Aji.

Baca Juga: Mati Kutu, Ini Rentetan Pernyataan Putri Candrawathi yang Dibantah Tegas Bharada E

Aji awalnya menjelaskan mengenai jawaban tes poligraf Kuat terkait pertanyaan persetubuhan Yosua dan Putri. Hasilnya, Kuat berkata jujur dan tidak melihat persetubuhan antara Yosua dan Putri.

"Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?," tanya jaksa.

"Jujur," singkat Aji.

"Apa pertanyaannya?," tanya jaksa lagi.

"Untuk saudara Kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan Ibu PC dan Yosua?," kata Ali.

Baca Juga: Cara Bharada E Tembak Brigadir J Dilihat Kuat Maruf Sambil Berjalan dan Berulang Kali Meski Sudah Terkapar

"Apa jawabannya?," tanya jaksa.

"Jujur," jawabnya.

"Berarti apa?," tanya jaksa.

"Tidak memergoki," papar Aji.

"Tidak melihat ya?," ucap jaksa.

"Iya," kata Aji.

Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Kuat Maruf alias KM menyapa pengunjung dalam sidang lanjutan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Kuat Maruf alias KM menyapa pengunjung dalam sidang lanjutan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).

Kemudian, Aji menerangkan mengenai jawaban Kuat ketika disodorkan pertanyaan keterlibatan Sambo sewaktu penembakan Yosua. Untuk pertanyaan ini, Kuat menjawabnya tidak jujur.

"Indikasi kedua apa pertanyaannya?," tanya jaksa lagi.

"Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua? Jawabannya Kuat tidak. Itu hasilnya berbohong," tutur Aji.

Akurasi Tes Poligraf 93 %

Sebelumnya Aji Febrianto menyatakan tes poligraf Sambo Cs punya akurasi 93 %. Dia menjelaskan setidaknya ada tiga tahapan pemeriksaan, yakni pre test, test, dan post test. Dia mengatakan Sambo Cs dipasangi alat-alat dengan empat sensor, yaitu sensor pernapasan dada, pernapasan perut, elektro derma, dan sensor radiovaskular.

Adi menambahkan jika pemeriksa Sambo Cs merupakan orang yang harus ahli di bidang poligraf. Maka dari itu, tingkat akurasi tes poligraf akan semakin tinggi hasilnya.

Dari hasil skor poligraf Sambo Cs. Hasilnya, hanya Ricky dan Richard yang jujur saat dites dengan alat poligraf.

"Bapak Ferdy Sambo nilai totalnya -8, Putri -25, Kuat maruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 dan kedua -13, Ricky dua kali juga pertama +11, kedua +19, Richard +13," jelas Aji.

Lebih lanjut, Aji menerangkan jika skor plus menunjukkan hasil jujur sedangkan minus menandankan jika terperiksa berohong. Dalam catatanya, Sambo, Putri dan Kuat terindikasi bohong.

Berdasarkan skor, Richard dan Ricky dinyatakan memberikan keterangan jujur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI