Suara.com - Tifauzia Tyassuma atau biasa dikenal dokter Tifa dikenal sering kali melemparkan kritik politik. Kali ini dia berkomentar soal mental para pemilih calon presiden (capres) di Indonesia.
Dokter Tifa menyebutkan bahwa mayoritas calon pemilih di Indonesia memiliki IQ rata-rata 78. Dengan IQ tersebut, maka menurutnya para capres tak perlu berbicara muluk-muluk dalam kandidasi mendatang.
"Jadi ini catatan saya untuk capres 2024. Calon pemilih anda, adalah rakyat dengan IQ rerata 78. Yang di kepala mereka cuma: Makan, Main, Seks," tulis dokter Tifa melalui akun Twitternya pada Rabu (14/12/2022).
"Jadi, tidak usah omong muluk-muluk. Belajar saja joget Tiktok. Muka distel bloon," imbuhnya.
Baca Juga: Sumber Dana Safari Politik Anies Baswedan Dipertanyakan, Bawaslu Angkat Tangan
Lebih lanjut dokter Tifa menyebutkan bahwa jika ingin menang, para capres hanya perlu menyiapkan tas sembako dan amplop saja.
"Siapkan tas sembako dan amplop. Menang anda. I'm serious," tambahnya lagi.
Cuitan dokter Tifa tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Ini beneran dokter tifa yang ngetik twit ini? Kalau bisa jangan begitulah bahasanya. Hasil pemilu itu bukan hanya dari segmen rendahnya pemahaman pemilihnya aja, namun campur tangan kekuasaan, corong media," komentar warganet.
"Jangan gitu lah Jeng @DokterTifa, kan banyak tokoh pintar juga," imbuh warganet lain.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Rela Tinggalkan PDIP Demi Duet dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Benarkah?
"Ibu kelihatannya pinter tapi kenapa jadi gini, sayang sekali ilmunya," tambah lainnya.
"Itu kayaknya sampean nyai," tulis warganet di kolom komentar.
Profil Dokter Tifa
Berdasarkan penelusuran Suara.com pada akun media sosial dokter Tifa, nama lengkap dokter tersebut adalah Tifauzia Tyassuma.
Dokter Tifa kini berprofesi sebagai kepala Alhina Institute, sebagaimana yang tercantum di profil LinkedIn miliknya. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada. Ia mendapat gelar PhD untuk Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia.
Sebelum menjabat kepala di Alhina Insitute, dokter Tifa menjabat Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta. Tifa mengemban jabatan tersebut sejak 2009.
Ia juga mengemban jabatan Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network sejak 2010 silam.