Tolak SDN Pondok Cina 1 Digusur dan Diganti Masjid, Foto Wali Kota Depok Dipasang Terbalik di Dekat Tiang Bendera

Rabu, 14 Desember 2022 | 11:44 WIB
Tolak SDN Pondok Cina 1 Digusur dan Diganti Masjid, Foto Wali Kota Depok Dipasang Terbalik di Dekat Tiang Bendera
Sejumlah pihak termasuk orangtua siswa melakukan penolakan atas relokasi sekolah SDN Pondok Cina 1, Depok yang akan dibangun masjid oleh Pemerintah Kota Depok. Mereka pasang foto Walikota Depok M. Idris terbalik. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah spanduk tuntutan hingga petisi menghiasi bangunan SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat. Hal itu buntut dari penolakan atas relokasi sekolah yang akan dibangun masjid oleh Pemerintah Kota Depok.

Pantauan Suara.com pada Rabu (14/12/2022), bingkai foto bergambar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan wakilnya Imam Budi Hartono dipasang terbalik. Bingkai foto itu berada di depan tiang bendera yang di belakangnya berbalut petisi penolakan relokasi.

Selain itu, terlihat pula beberap spanduk yang terpasang di halte yang berada tepat di luar bangunan sekolah. Spanduk tersebut bertuliskan, "Tolak! Penggusuran Atas Nama Pembangunan", Mana Gedung Pengganti Kami? Pemerintah Kebanyakan Obral Janji", hingga "Selain Demokrasi, Pendidikan Juga Dibatasi Oleh Pemerintah".

Sementara itu, aktivitas belajar mengajar masih berlangsung normal meski mereka diajarkan oleh relawan taua perwakilan orangtua. Terlihat pula beberapa orang tua murid berada di lokasi sekolah.

Baca Juga: Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 Berlanjut, Komnas HAM Bakal Panggil Wali Kota Depok

Murid Trauma

Sebelumnya Komnas HAM menyebut ada siswa SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat mengalami trauma hingga penurunan tingkat daya belajar. Hal disebutkan akibat rencana relokasi sekolah yang akan dibangun Masjid oleh pemerintah Kota Depok.

Temuan awal itu diungkapkan Komisioner Komnas HAM, Abis Hidayah usai mendatangi SDN Pondok Cina 1.

"Down, trauma, bingung, prestasi menurun, di-bully," kata Anis saat dihubungi wartawan pada Selasa (13/12/2022).

Anis menuturkan, temuan awal itu nantinya akan didalami lebih jauh. "Kami akan mendalami lebih lanjut dari informasi itu," ujarnya.

Baca Juga: Polemik SDN Pondokcina 1, Komnas HAM Turun Tangan

Sejumlah pihak termasuk orangtua siswa melakukan penolakan atas relokasi sekolah SDN Pondok Cina 1, Depok yang akan dibangun masjid oleh Pemerintah Kota Depok. (Suara.com/Yosea Arga)
Sejumlah pihak termasuk orangtua siswa melakukan penolakan atas relokasi sekolah SDN Pondok Cina 1, Depok yang akan dibangun masjid oleh Pemerintah Kota Depok. (Suara.com/Yosea Arga)

Di samping itu guna menemukan titik terang atas polemik relokasi SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM bakal memanggil Wali Kota Depok, Muhammad Idris.

"Dalam waktu dekat, kami akan memanggil Wali Kota Depok," kata Anis.

Komnas HAM Menolak

Sebelumnya, setelah mendatangi SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM menyatakan turut menolak relokasi. Mereka juga mewanti-wanti adanya kekerasan dari relokasi tersebut.

"Concern Komnas HAM untuk mencegah penggusuran dan kekasaran," kata Anis saat dihubungi wartawan Senin (12/12/2022).

Tekait keputusan pemerintah Kota Depok yang merekolasi SDN Pondok Cina 1 dan menggantinya menjadi masjid, Anis bilang harusnya tidak perlu terjadi.

"Mestinya tidak perlu terjadi, hak atas pendidikan dasar untuk warga negara harus dipenuhi," ujarnya.

Untuk diketahui pemerintah Kota Depok bakal merelokasi SDN Pondok Cina 1 yang berada di Jalan Margonda Raya ke SDN Pondok Cina 3 dan 5. Sesuai rencana, setelah dibongkar akan dibangun Masjid Jami Al-Quddus.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim pembangunan masjid itu sesuai dengan kebutuhan warga soal tempat ibadah.

"Kami tentunya mengakomodasi keinginan masyarakat Depok, khususnya warga Muslim yang menyampaikan laporan ke Provinsi Jawa Barat tentang sulitnya mencari masjid untuk shalat di Jalan Margonda Raya," katanya, mengutip dari Antara.

Rencana itu pun mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat, khususnya siswa dan orang tua siswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI