Ditinggal Sejumlah Petinggi, Ade Armando Bela PSI: Pada Akhirnya Yang Bertahan Adalah Yang Pintar Dan Berintegritas

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 14 Desember 2022 | 11:07 WIB
Ditinggal Sejumlah Petinggi, Ade Armando Bela PSI: Pada Akhirnya Yang Bertahan Adalah Yang Pintar Dan Berintegritas
Ade Armando. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mengundurkan diri. Teranyar adalah Michael Victor Sianipar, ia resmi mengundurkan diri pada Senin (5/12/2022) lalu.

Di PSI, Michael sebelum duduk sebagai Ketua DPW PSI DKI Jakarta. Menunggu ada ketua definitif, DPP PSI menunjuk Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie sebagai pelaksana tugas atau Plt.

Rentetan pengunduran diri sejumlah pentolan PSI mendapat sorotan dari pegiat media sosial yang juga kerap mengamati isu politik di Indonesia, Ade Armando.

Ade yang juga dosen UI itu membela PSI, ia bahkan menegaskan sebagai pendukung partai berlambang tangan memegang bunga mawar itu sejak resmi mendukung Ahok di tahun 2016-2017.

“Tapi ini tidak berarti PSI akan layu. Saya adalah pendukung PSI sejak mereka mendukung Ahok tahun 2016-2017,” kata Ade dalam unggahan dari kanal YouTube Cokro TV, sebagaimana dilansir laman Warta Ekonomi (media partner Suara.com), Selasa (13/12/22).

Ade Armando juga mengungkapkan dukungannya terhadap PSI dengan memilih partai itu di Pemilu 2019 lalu.

"Dan sampai sekarang saya masih percaya PSIS partai politik yang bisa diharapkan atau disyaratkan untuk mengubah sistem politik Indonesia yang buruk,” katanya.

Ade juga menjelaskan beberapa alasan beberapa kader muda PSI keluar dari partai tersebut.

“Ada yang keluar dengan alasan yang sangat personal misalnya memilih mengikuti permintaan pasangan hidup, ada yang keluar karena masuk dalam kegiatan usaha yang mensyariatkannya untuk tidak berpolitik,” paparnya.

Baca Juga: PSI Dukung Slogan Baru Jakarta: Slogan Buatan Anies Sering Diartikan Sulit Keuangan

“Kemudian ada yang keluar karena menganggap berjuang melalui PSI terlalu berat dan memilih bergabung dengan partai lain yang lebih besar yang lebih membuka jalan yang mudah untuk berkarya dalam politik,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI