Suara.com - Ridwan Kamil menjadi 'rebutan' sejumlah partai, di antaranya dua partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Golkar dan PAN.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu diketahui memang belum melabuhkan pilihan. Kang Emil masih menimbang-nimbang, partai mana yang akan ia pilih untuk bergabung.
Lantas apakah geliat Golkar dan PAN dalam mengincar Emil sebagai kader, jadi pertanda KIB bakal memasukkan dalam daftar kandidat capres atau cawapres dari koalisi mereka?
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan, bahwa pihaknya tidak ikut-ikutan memperebutkan Emil menjadi kader.
Baca Juga: Ngaku Ikhlaskan Ridwan Kamil Gabung ke Golkar, PAN Janji Tak Setop Kerja Sama dengan Gubernur Jabar
"Kami gak ikut rebutan yang jelas," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Selanjutnya, Arsul menanggapi kemungkinan masuknya nama Emil di daftar kandidat capres atau cawapres KIB. Menurut ia, saat ini KIB dalam posisi belum membuka pendaftaran capres atau cawapres.
Karena itu, belum ada jawaban apakah Emil nantinya masuk dalam daftar atau tidak.
"Kami belum buka pendaftaran ya, nggak tahu dia daftar atau nggak. Nantilah kalau sudah buka pendaftaran gitu lho," ujar Arsul.
Reaksi PAN Emil Gabung Golkar
Baca Juga: KIB: Jangan Tanya Penundaan Pemilu, Kami Ngomonginnya Pemilu On The Track
PAN mengaku tidak masalah bila Ridwan Kamil akhirnya berlabuh ke partai Golkar. Sikap PAN yang legawa itu menyusul bergabungnya Emil ke Kosgoro 1957, organisasi sayap Golkar.
Ketua DPP PAN Saleh Daulay mengatakan pihaknya menghormati apapun pilihan Emil terkait hak politiknya.
"Termasuk untuk masuk Kosgoro. Bahkan kalaupun akhirnya nanti bergabung dengan Golkar, itu adalah pilihan politik yang dijamin oleh konstitusi," kata Saleh dihubungi, Selasa.
Seperti diketahui, selain Golkar, ada PAN yang juga menginginkan agar Gubernur Jawa Barat itu bergabung. Keinginan PAN itu tidak terlepas dari keinginan Kang Emil saat memutuskan bergabung ke partai politik.
"Waktu itu, RK menyebut ada dua pilihan partai. Salah satunya adalah PAN. Kami tentu senang jika memutuskan bergabung dengan PAN, namun kalau sekarang diputuskan ke Golkar, kami menghormati dan mengapresiasi," kata Saleh.
Saleh lantas mengungkapkan hubungan PAN dengan Kang Emil yang disebut sangat dekat.
"RK itu memang sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN yang dihadiri beliau. Karena sangat dekat, kami menganggapnya sudah seperti keluarga," ujar Saleh.
Sebelumnya, PAN secara terbuka mengungkapkan harapan agar Kang Emil dapat bergabung dengan partai mereka.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi di tengah beredarnya kabar bahwa Ridwan Kamil akan segera bergabung dengan partai Golkar. Viva menyebut dirinya berharap Kang Emil dapat bergabung dengan partainya.
"Maunya saya, sih, Kang Emil berlabuh di PAN agar hatinya tambah membiru," kata Viva pada Rabu (30/11).
Bukan tanpa sebab, Viva menyebut Ridwan Kamil telah menjalin hubungan yang dekat dengan Zulkifli Hasan.
"PAN dan Bang Zulkifli Hasan dengan Kang Ridwan Kamil hubungannya dekat dan melekat," kata Viva.
Lebih lanjut, nama Ridwan Kamil juga menjadi salah satu nama yang diusulkan sebagai calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PAN yang digelar pada Agustus lalu.
Meski demikian, Viva menegaskan bahwa dirinya tidak akan memaksa Ridwan Kamil untuk menjadi bagian dari PAN dan akan tetap mendukung Gubernur Jabar itu.
"Jika pun tidak ke PAN, PAN tetap 'I love you full' ke Kang Emil," tegasnya.
Emil Gabung Kosgoro
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyebut Ridwan Kamil merupakan warga Partai Golkar. Alasannya, diungkap Doli karena Gubernur Jaww Barat itu telah bergabung ke Kosgoro 1957.
Doli mengungkapkan bergabungnya Kang Emil ke Kosgoro saat menjawab pertanyaan terkait kans Emil bergabung dengan Golkar. Doli menyebut Edmil sudaj sejak dua pekan yang lalu bergabung Kosgoro.
"Kosgoro 1957 itu kan bagian dari Partai Golkar, salah satu organisasi kemasyarakatan yang berada di bawah Partai Golkar. Jadi sebetulnya beliau secara tidak langsung sudah msnjdi warga Partai Golkar," kata Doli di Bidakara, Jakarta, Senin (12/12).
"Bahwa kemudian nanti ada proses lebih lanjut acara definitif diterbitkan kartu tanda anggota gitu, ya kita tunggu saja kesediaan dan kesiapannya Pak Ridwan Kamil," ujarnya.
Sementara itu terkait peluang Emil masuk Golkar, Doli memastikan partai berlambang pohon beringin itu terbuka. Bahkan, Golkar hanya tinggal menunggu kesiapan Emil untuk seterusnya diterbitkan kartu tanda anggota atau KTA.
"Ya tergantung kami kapan saja siap. Kalau ada orang siapapun, Pak Ridwan Kamil atau siapa saja hari ini bilang kami mau jadi anggota Partai Golkar, KTA-nya dalam waktu menit bisa kita terbitkan, karena sekarang sudah canggih semua kan," kata Emil.