Suara.com - Kasus pembunuhan ayah ibu dan kakak di Magelang memasuki tahap baru. Kekinian, pelaku pemberi racun mengaku terinspirasi kasus pembunuhan dengan racun yang sempat ramai beberapa waktu silam.
Tersangka Deo (22) blak-blakan aksinya meracuni keluarga kandungnya sendiri dinspirasi kasus kopi Jessica dan juga sate di Bantul.
“Sianida terinspirasi dari kasus Jessica dan sate di Bantul,” ujar pelaku seperti dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (13/12/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Deo juga mengungkapkan alasannya tega menghabisi keluarganya sendiri.
Baca Juga: Bharada E Ungkap Perintah Pertama Ferdy Sambo Setelah Brigadir Yosua Tewas: Kau Cek HP-nya!
Pelaku sakit hati diperlakukan berbeda oleh keluarganya.
“Rasa sakit hati yang terpendam sudah lama, dan juga orang tua menagih hasil investasi yang telah saya janjikan,” kata Deo.
Ia mengklaim, sudah sakit hati dengan keluarganya sendiri sejak awal masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Sakit hati yang saya alami itu sejak awal SMA saya mulai dibedakan dalam keluarga, dari perihal sepele maupun yang lainnya,” ujarnya.
Menurut pelaku, kakak kandungnya saat curhat lebih diterima orang tua, sedangkan dirinya tidak.
Baca Juga: Dibongkar Bharada E, Ternyata Ini yang Dilakukan Putri Candrawathi saat Mau Diangkat Brigadir J
“Curhat dengan orang tua pun tanggapannya tidak sebagus kakak kandung saya curhat kepada orang tua,” katanya.
Pagi Jahanam di Tangan Beban Keluarga
Deo lalu menjelaskan bagaimana ia menghabisi keluarganya sendiri.
Di pagi yang jahanam itu, keluarga menjalani rutinitas seperti biasa, tapi si anak bungsu sudah merencanakan niat jahatnya.
“Setiap pagi keluarga membuat teh, tapi yang dibuatkan hanya tiga, ayah, ibu, dan kakak aja. Terus di hari Senin itu tanggal 28 November sudah ada niatan untuk mencampur teh dan kopi kalium cn itu ke dalam minuman masing-masing,” kata Deo.
“Bapak itu teh, tapi dengan kondisi lebih kental daripada punya ibu. Ibu teh juga tapi tidak terlalu kental, sedangkan kakak es kopi,” lanjut peracun.
Detik-detik Korban Meregang Nyawa
Mengerikan, pelaku lalu menjelaskan reaksi para korban setelah meneguk racun.
“Yang pertama dari ibu dulu, ibu mulai mual dan muntah, saya sempat menanyakan, ’kenapa bu?’,” katanya.
“Terus tidak lama disusul bapak di kamar mandi mual dan muntah juga,” imbuhnya.
“Terus ketika posisi saya di kamar mandi bapak, itu mbak bangun dari tempat tidurnya dan mengatakan ‘mau muntah’ lalu ke kamar mandi juga,” kata pelaku.
“Dan tidak lama terdengar suara benturan dan jatuh,” lanjut peracun.
Mengingat Kembali Kasus Sate Sianida di Bantul
Polda DIY mengungkap sosok wanita misterius pengirim sate beracun sianida yang menewaskan seorang bocah SD asal Sewon, Bantul bernama Naba Faiz Prasetya (10).
Dalam konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021), sosok Nani Aprilliani Nurjaman (25) dihadirkan di depan awak media. Sebelumnya, ia ditangkap di tempat tinggalnya di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul.
Wanita yang kini berstatus sebagai tersangka ini sengaja mencampur racun jenis C, yang merupakan Kalium Sianida (KCN), ke bumbu sate karena sakit hati dengan orang berinisial T, yang kemudian diketahui merupakan anggota Polresta Yogyakarta, Aiptu Tomy.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menjelaskan, Nani sakit hati pada Tomy karena keduanya pernah berhubungan dekat, tetapi akhirnya Tomy menikahi perempuan lain.
Pertemuan mereka di salon tempat Nani bekerja menjadi awal perkenalan hingga keduanya menjalin kedekatan.
Menceritakan kekecewaannya pada seorang teman berinisial R, Nani disarankan R untuk memberi pelajaran pada Tomy dengan memberi makanan yang sudah dicampuri KCN supaya Tomy merasa mulas hingga diare.
"Namun, sate yang awalnya ditujukan kepada T, malah berpindah ke tangan driver ojek online. Setelah dikonsumsi anak driver itu, efeknya tidak seperti yang dibayangkan hingga menyebabkan bocah SD tewas," terang Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi.