Suara.com - Pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang perlu dihitung kembali mengundang perhatian publik.
Menurut Bamsoet, akan ada banyak potensi masalah di balik penyelenggaraan Pemilu 2024. Hal ini yang kemudian banyak yang menyebut pernyataan Bamsoet terkait dengan perpanjangan masa jabatan presiden atau masa jabatan 3 periode.
Menanggapi penyataan Bamsoet, akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan bahwa penundaan pemilu hanya akal-akalan untuk menjagal Anies Baswedan.
"Dengan mudah kita lakukan analisis politik, ide ini adalah ide dari mereka yang ingin memperpanjang akumulasi modalnya dengan memperpanjang kekuasaan orang yang akan menjamin itu," ujar Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Daerah Kaya, tapi Miskin! Rocky Gerung: Masuk Akal Pingin Merdeka
"Intinya adalah enggak ada calon dari Pak Jokowi yang bisa menandingi Anies, gampangnya begitu aja coba kalau Ganjar elektabilitasnya mencapai 60 persen, itu pemilu dibikin besok," imbuhnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung menyebutkan bahwa penundaan pemilu hanya terkait dengan elektabilitas calon presiden (capres) selain Anies.
"Jadi semua ini soal angka eletabilitas aja demikian juga Prabowo kalau dia sudah di atas 40 persen pasti dia tuntut aja enggak boleh ada perpanjangan, tapi Pak Prabowo dan Gerindra sedang hitung-hitungan, menunda itu justru bisa bikin mereka menambahkan jadwal kampanye," kata Rocky.
"Pragmatisme itu sudah ada di otak partai politik kita itu," tambahnya.
Rocky juga menyebutkan ide penundaan pemilu bakal terus ada selama Anies Baswedan melakukan gerakan politik.
Baca Juga: Keramas Jadi Trending Topic Twitter Gegara Kaesang: Trendingkan Keramas!
"Ide ini enggak akan digantikan selama Anies bergerak di daerah selama itu juga ide menghalangi Anies adalah dengan menunda pemilu kan supaya Anies enggak bisa ikut pemilu tuh," ungkap Rocky.
"Jadi tetap soal itu isu apapun karena Anies jadi calon presiden, Anies nyolong panggung ya memang politik nyolong panggungkan masa nyolong APBN."