Suara.com - Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum genap dua bulan menjabat. Tercatat ia baru dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian untuk menggantikan Anies Baswedan pada Senin tanggal 17 Oktober 2022 lalu.
Meski belum seumur jagung, sejumlah langkah Heru Budi Hartono sebagai orang nomor satu di DKI banyak menuai sorotan.
Copot Dirut MRT Dan Jajaran Petinggi Jakpro Pilihan Anies
Gebrakan pertama Heru hanya sekitar satu pekan usai dilantik adalah mencopot Dirut PT Mass Rapid Transit Jakarta atau MRT Jakarta Mohamad Aprindy.
Baca Juga: Heru Budi Batasi Usia PJLP Pemprov DKI Usai Ubah Pergub Ahok, Maksimal Sampai 56 Tahun
Aprindy adalah sosok pilihan Anies saat masih sebagai Gubernur DKI. Ia diketahui baru saja menjabat Dirut MRT selama tiga bulan, tepatnya pada 22 Juli 2022. Dia digantikan oleh Tuhiyat yang sebelumnya menjabat sebagai Mantan Ditektur Utama PT Moda Intergrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Hal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler PT MRT Jakarta pada Selasa (25/7/2022).
Beberapa pekan kemudian, tepatnya di November 2022, Heru kembali mencopot sejumlah pejabat perusahaan daerah pilihan Anies.
Kali ini adalah jajaran petinggi PT Jakarta Propetindo (Jakpro). Mereka yang dicopot terdiri dari Dirut Jakpro Widi Amanastro, Direktur Bisnis Gunung Kartiko; Direktur Dukungan Bisnis Muhammad Taufiqurrachman; Direktur Keuangan dan TI, Leonardus W. Wasono Mihardjo; serta Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Iwan Takwin.
Plt. kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Fitri Rahadiani mengungkapkan, perombakan petinggi Jakpro ini diputuskan melalui RUPS Sirkuler (keputusan para pemegang saham di luar RUPS).
Baca Juga: Pj Gubernur Heru Budi Hartanto Banjir Hujatan Gegara Ganti Slogan Jakarta Peninggalan Anies Baswedan
Untuk menggantikan Widi, Heru kemudian mengangkat Iwan Takwin sebagai Dirut PT Jakpro pengganti Widi. Sebelum menjadi Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Jakpro, Iwan Takwin pernah menjadi Direktur Utama Anak Usaha Jakpro, PT JSL. Selain itu, Iwan pernah menjadi Direktur Proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Ditanya terkait pencopotan itu, Heru bilang sebagai hal yang biasa saja sebagai penyegaran.
"Ya biasa, ini penyegaran saja," ucap Heru kepada awak media di Gedung DPRD DKI, Selasa (29/12/2022) lalu.
Copot Sekda Putra Betawi Marullah Matali
Yang paling banyak menyedot perhatian publik adalah pencopotan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.
Marullah yang merupakan eks Wali Kota Jakarta Selatan sebelumnya diangkat oleh Anies sebagai Sekda DKI. Ia dikenal sebagai putra Betawi.
Oleh Heru, Marullah dicopot dari jabatan Sekda DKI dan ditempatkan di posisi baru sebagai Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.
Pencopotan Marullah sontak menuai badai kritik ke Heru. Kritikan muncul dari sejumlah anggota DPRD DKI, pengamat hingga komunitas warga Betawi.
Namun demikian Heru tak bergeming, ia pun meminta pengkritik tidak salah paham atas keputusannya mencopot Marullah.
Peran Marullah Matali, menurut Heru, dibutuhkan untuk menyukseskan Jakarta menjadi tuan rumah sejumlah agenda pada 2023.
"Jadi jangan disalahpahamkan, bahwa saya membutuhkan Pak Marullah dalam skala yang lebih besar," kata Heru sebelum memimpin rapat internal terkait persiapan Natal dan Tahun Baru di Balai Kota Jakarta, Senin (5/12/2022).
Heru Budi Hartono menjabarkan sejumlah tugas khusus yang akan dilaksanakan bersama-sama di antaranya Jakarta menjadi tuah rumah pertemuan regional Asia Tenggara karena Indonesia memegang keketuaan ASEAN pada 2023.
"Jadi level kepala negara akan melakukan rangkaian pertemuan, baik level kepala negara nanti ditambahkan level menteri. Maka dari itu salah satu tugas tambahan yang terhormat untuk Pak Deputi bisa bersama saya untuk bisa persiapkan satu itu sebagai keketuaan ASEAN 2023," tambah Heru Budi Hartono.
Ganti Slogan Jakarta Era Anies
Usai mencopot sejumlah petinggi di DKI, kini giliran slogan Jakarta peninggalan Anies jadi sasaran Heru Budi Hartono.
Diketahui, saat jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan menyematkan slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi'. Kini, di era Heru slogan itu diganti menjadi 'Sukses Jakarta Untuk Indonesia'.
"Terkait dengan slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya,” ujar Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto kepada wartawan, Senin (11/12/2022).
Menurut Raides, adanya slogan “Sukses Jakarta untuk Indonesia” yang disandingkan dengan logo resmi Pemprov DKI Jakarta merupakan perwujudan atas dukungan Jakarta pada Ibu Kota Indonesia di masa depan tersebut.
“Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta. Namun, Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD,” jelasnya.
Sontak kebijakan Heru mengganti slogan Jakarta menuai kritik. Salah satunya datang dari politisi PKS M Taufik Zoelkifli. Ia menilai, slogan baru yang disematkan Heru untuk Jakarta tidak memiliki ciri khusus suatu kota.
Menurut M Taufik, semua kota memang harus sukses untuk Indonesia, tak hanya Jakarta saja.
“Karena seluruh kota di Indonesia memang harus sukses untuk Indonesia,” katanya kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Dengan begitu, slogan 'Sukses Jakarta untuk Indonesia', kata Taufik, tidak memiliki ciri khusus suatu kota. Ia membandingkan dengan slogan Jakarta di era kepemimpinan Anies Baswedan dengan slogan Kota Kolaborasi.
"Tag ‘Kota Kolaborasi’ memberikan ciri bahwa Jakarta kota heterogen dengan banyak stakeholder dan semua siap berkolaborasi untuk kemajuan bersama,” jelasnya.
“Slogan yang sekarang nggak keren, nggak milenial, dan tidak menuntun atau memotivasi warga Jakarta tentang apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta,” imbuh pria yang akrab disapa MTZ itu.