Suara.com - Erina Gudono menjadi pusat perhatian ketika akad nikah pada Sabtu (10/12/2022). Di momen penting tersebut, istri Kaesang Pangarep ini menggunakan riasan paes ageng gaya Yogyakarta. Namun di samping pujian yang membanjiri, ada juga warganet yang memandang aneh alisnya.
Di sebuah akun base Twitter, seorang netizen mengungkap bahwa banyak yang masih memandang remeh makna pakem paes ageng Jogja, terutama soal bentuk alis yang bercabang di kedua ujungnya.
"Agak sedih jog baca comment-nya dibilang alisnya aneh, padahal pakem Jogja ppaes ageng ini ada filosofinya. Banyak yang enggak tahu ya, padahal cakep banget," tulis seorang netizen sambil menunjukkan potret riasan Erina Gudono mengenakan gaya Yogyakarta hasil garapan MUA Benny Sorumba.
Benar saja, di kolom komentar menunjukkan banyaknya netizen yang belum tahu soal makna alis bercabang di riasan paes ageng gaya Yogyakarta ini. Kendati begitu banyak yang memuji soal keindagan make up paes ageng Jogja ini.
Adapun, bentuk alis yang dipertanyakan netizen dalam riasan Erina Gudono ini adalah bentuk alis menjangan.
Alis Menjangan adalah bentuk alis yang bercabang seperti tanduk rusa. Bentuk ini memang terinspirasi dari hewan rusa. Karena, rusa adalah hewan yang cerdik, cerdas dan anggun. Artinya perempuan harus memiliki ketiga karakter ini, cerdik, cerdas dan anggun.
Selain alis menjangan, berikut beberapa pakem riasan paes ageng gaya Yogyakarta yang dipakai Erina Gudono dalam pernikahannya.
1. Cunduk Mentul
Cunduk mentul adalah atribut yang letaknya di kepala yang menjulang tinggi ke atas. Cunduk mentul biasanya terdiri dari 5 sampai 7 bulatan. Namun sebenarnya cunduk mentul dapat berjumlah 1, 3, 5, 7 atau 9.
Baca Juga: Pantau Twitter Kaesang Pangarep, Erina Gudono Cuma Bisa Pasrah, Netizen Malah Salah Fokus ke Hal Ini
Cunduk mentul yang jumlahnya satu sebagai simbol atas keesaan Tuhan. Berjumlah tiga sebagai simbol trimurti. Jika berjumlah 5, adalah simbol rukun Islam. Jika berjumlah 7 sebagai simbol pertolongan karena tujuh dalam bahasa jawa adalah “pitu” yang dipercaya sebagai simbol “pitulungan”. Terbanyak berjumlah 9, sebagai simbol walisongo.
Selain itu, cunduk mentul seharusnya dipasang menghadap belakang. Sebagai simbol bahwa perempuan harus cantik saat terlihat dari depan maupun belakang.
2. Gunungan
Gunungan juga diletakkan di kepala dan berbentuk seperti gunung. Kenapa berbentuk gunung? Karena gunung dipercaya oleh masyarakat terdahulu sebagai tempat yang sakral dan tempat bernaungnya para dewa. Simbol ini diletakkan di kepala perempuan menandakan bahwa perempuan harus juga dihormati oleh suaminya.
3. Centhung
Centhung berbentuk seperti gerbang sebanyak dua yang terpasang di sisi kanan dan kiri. Ini adalah simbol tentang gerbang kehidupan. Artinya, perempuan harus siap untuk memasuki gerbang baru dalam kehidupannya. Perempuan harus siap masuk memasuki kehidupan dalam rumah tangga dan memerankan diri sebagai seorang istri.
4. Paes Prada
Ini adalah riasan yang dibuat di kening pengantin wanita. Biasanya berwarna hitam dan berbentuk garis lengkung. Kalau kita lihat, besar lengkungan di kening berbeda-beda. Terdapat satu lengkungan besar yang dibuat di tengah, dan diapit oleh lengkungan-lengkungan kecil.
Lengkungan yang besar adalah simbol kebesaran Tuhan. Sedangkan lengkungan yang kecil disebut pengapit, sebagai simbol bahwa seorang istri harus siap menjadi penyeimbang dalam rumah tangga.
5. Citak
Ini yang dilukis di tengah kening seperti riasan India. Citak berada tepat di tengah-tengah. Sebagai simbol bahwa seorang wanita harus fokus, berpandangan lurus ke depan, dan setia.