Suara.com - Bupati Meranti, Muhammad Adil jadi sorotan karena mengeluarkan pernyataan menggegerkan dengan menyebut Kemenkeu diisi iblis, mengancam pindah Malaysia, hingga sebut siap angkat senjata. Dalam video yang viral, Bupati Meranti mengungkap pendapat tentang pemerintah bagaimana memperlakukan wilayahnya yang disebut tidak adil.
Pernyataan Bupati Meranti itu lantas jadi perdebatan publik. Meski dibela netizen karena berani mengungkap pendapat, pemimpin Meranti itu didesak minta maaf bahkan ditegur keras oleh Mendagri. Simak polemik Bupati Meranti berikut ini.
Kronologi Bupati Meranti Ngamuk
Dalam sebuah video viral, Bupati Meranti M Adil kecewa tentang alokasi dana bagi hasil atau DBH migas yang dinilainya tak adil dan transparan. Ia bahkan sampai menyebut-nyebut akan membelot ke Malaysia dan angkat senjata.
Awalnya, M Adil hadir dalam Rakornas bertema Perspektif Daerah Penghasil berdasarkan UU nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dalam Rakornas itu, M Adil menyinggung dana bagi hasil DBH Migas senilai Rp 10 triliun yang diambil pemerintah pusat.
Padahal kata M Adil, wilayahnya merupakan daerah miskin yang harusnya mendapatkan perhatian lebih terlebih daerahnya sudah menyumbangkan migas dengan jumlah yang cukup besar. Menurutnya, pemerintah pusat memprioritaskan daerah yang telah menyumbangkan hasil migas yang tergolong besar.
M Adil juga mengungkap ribuan warga tidak bisa bekerja ke Malaysia saat pandemi Covid-19 melanda beberapa waktu lalu. Kondisi itu makin memperparah kemiskinan, di mana kondisi itu belum mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.
Oleh karenanya, ia mengancam jika pemerintah pusat tidak mau urus daerah, maka lebih baik memberikan Kepulauan Meranti ke negeri tetangga, Malaysia. Bukan hanya itu, M Adil bahkan mengungkapkan ancaman lain, jika persoalan bagi hasil migas masih tidak terselesaikan. "Apa perlu Meranti angkat senjata," ujarnya.
Didesak Minta Maaf Secara Terbuka
Baca Juga: Teguran Keras Mendagri Tito ke Bupati Meranti yang Sebut Kemenkeu Isinya Iblis dan Setan
Pernyataan Bupati Meranti tersebut langsung ditanggapi Stafsus Menkeu bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. Menurutnya, pernyataan Bupati Meranti tersebut manipulatif. Ia juga menyebut pernyataan Bupati Meranti itu tidak pantas.