Suara.com - Rizal Ramli baru-baru ini mengunggah foto bersama bakal calon presiden 2024, Anies Baswedan beserta keluarga di akun Twitter miliknya.
Berdasarkan foto, terlihat dari sisi kiri ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Selanjutnya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Rizal Ramli sendiri, putra Anies, Mikail Azizi dan istri Anies Fery Farhati.
Mereka tampak berada di sebuah tempat berlatar belakang kain batik.
"Dengan Mas Anies dan keluarga," cuit narasi pada unggahan @RamliRizal dikutip pada Selasa, (13/12/2022).
Baca Juga: Menolak Disamakan dengan Relawan Ganjar, Relawan Anies: Kalau di Sebelah Datang kan Karena Amplop
Sayangnya, tidak ada informasi lebih dalam mengenai cuitan Rizal Ramli tersebut.
Unggahan foto ini mendapat ragam komentar dari warganet. Ada yang curiga kalau pakar ekonomi senior tersebut sedang mendekati Anies agar mendapat kursi Cawapres pendamping Anies di pilpres 2024 nanti.
"Pengen jadi cawapres ya.hayo ngaku," goda warganet pada kolom komentar unggahan.
"Jadi cawapres berpasangan dgn bung Anies mantap kali bah," cuit neter.
"2024 Indonesia bakal dipimpin dan dikomandoi oleh pikiran dari seorang pemimpin sesuai dengan cita cita kemerdekaan yaitu ' Mencerdaskan kehidupan Bangsa," ungkap netizen.
"Pak @RamliRizal cocok jadi RI 1 , bang anies jadi wakilnya, karena pak @RamliRizal orangnya visioner dan smart," kata warganet lain.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan bakal calon presiden 2024 yang diusung oleh Partai NasDem pada Oktober 2022 lalu.
Setidaknya ada tiga kriteria yang dicari Anies. Mulanya, Anies mengatakan tidak ada ketentuan baginya untuk memilih calon wakil presidennya. Ini termasuk partai koalisi dan non-koalisi.
"Saya rasa tidak ada ketentuan apapun, kita lihat saja," kata Anies saat ditemui di NasDem. Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Dia kemudian menjabarkan sosok kriteria cawapres yang dicarinya.
Pertama, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Wapresnya harus bisa berkontribusi untuk meraih prestasi kemenangan.
"Saya melihat tiga kriterianya. Pertama, berkontribusi pada proses pemenangan,” ujarnya.
Kemudian kedua, menurutnya karakter Cawapres harus memperkuat koalisi. Ini juga harus bisa menjaga stabilitas koalisi.
“Ketiga, bisa berkontribusi pada pemerintahan yang efektif. Ketiga pertimbangan ini menjadi faktor dan belum ada nama,” pungkasnya.