Baru-baru ini, Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut bahwa pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler kepada selebriti papan atas, Deddy Corbuzier (DC) berdasarkan pada kemampuannya dalam berkomunikasi di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan.
Dahnil menyebut bahwa Deddy secara langsung akan terikat dengan aturan militer, termasuk hak pilihnya dalam pemilu mendatang.
Diketahui, pemberian pangkat tersebut telah disahkan oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Adapun dasar hukum pemberian pangkat kepada Deddy Corbuzier yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI.
Baca Juga: Segini Gaji Deddy Corbuzier usai Terima Pangkat Letkol Tituler
Mengutip dari ANTARA, berdasarkan PP tersebut, pangkat tituler merupakan salah satu pangkat TNI khusus, selain daripada pangkat lokat.
Dalam penjelasan Pasal 5 ayat (2) huruf b disebutkan bahwa pangkat tituler merupakan pangkat yang diberikan kepada warga negara yang sepadan dengan jabatan keprajuritannya. Adapun jabatan yang biasa dipangku orang dengan pangkat tituler, yaitu serendah-rendahnya Letnan Dua.
Diketahui, pangkat tituler ini diberikan kepada warga negara yang diperlukan dan bersedia untuk menjalankan tugas jabatan keprajuritan tertentu pada lingkup TNI.
Sebelumnya, melalui akun Instagramnya, Deddy Corbuzier mengaku diberi pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat oleh Menhan Prabowo Subianto.
Ia menyebut bahwa pangkat tersebut disahkan juga oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Baca Juga: Berpangkat Letkol Tituler, Hak Pilih Deddy Corbuzier di Pemilu Otomatis Gugur
Terpilihnya Deddy menjadi Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat karena dicap berkontribusi dalam nilai kebangsaan ini menjadi tanya banyak pihak tidak terkecuali masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bahwa Deddy Corbuzier kerap kali menuai beragam kontroversi.
Dicap sebagai orang yang berkontribusi dalam nilai kebangsaan, lantas apa saja kontroversi dari Deddy Corbuzier tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Undang Mantan Menkes Siti Fadilah
Diketahui, pada pertengahan Mei 2020 lalu, Deddy Corbuzier pernah membuat sebuah konten podcast bersama Siti Fadilah.
Dalam video yang diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier tersebut, Siti Fadilah mengungkap adanya konspirasi vaksin untuk wabah virus Corona.
Buntut dari video wawancara yang berdurasi 25 menit 47 detik tersebut, Deddy Corbuzier ramai dituding menyebarkan berita hoaks dan provokatif. Tidak hanya itu, ia juga dituding terikat oleh partai politik sampai dengan golongan tertentu.
Melalui video klarifikasi yang dibuatnya, Deddy Corbuzier menegaskan bahwa dirinya netral dan konten podcast tersebut murni bertujuan sebagai edukasi semata.
2. Polemik dengan Pro Peksos
Deddy Corbuzier juga pernah berseteru dengan Perkumpulan Profesi Pekerjaan Sosial (Pro Peksos).
Perseteruan tersebut berawal saat konten podcast Deddy Corbuzier dengan Nikita Mirzani yang membahas skandal Rachel Vennya kabur dari karantina sepulang ia liburan dari luar negeri.
Deddy Corbuzier dan Nikita Mirzani menilai bahwa Rachel Vennya layak dijatuhi hukuman bekerja sosial sebagai sanksi atas skandal kaburnya dari karantina.
Imbas dari adanya pernyataan tersebut, Deddy disomasi Pro Peksos karena dianggap telah melecehkan profesi pekerja sosial.
Meskipun telah melakukan klarifikasi dengan video permohonan maaf, Deddy Corbuzier menegaskan bahwa ia siap meladeni Pro Peksos apabila polemik tersebut berujung ke jalur hukum.
3. Somasi Organisasi Perhimpunan Jiwa Sehat
Selanjutnya kontroversi konten podcast Deddy Corbuzier dengan seorang stand up komedian, Mongol Stres.
Mantan pesulap tersebut terkena somasi organisasi Perhimpunan Jiwa Sehat karena dianggap mengolok-olok dan menyebarkan informasi sesat soal pengidap ODGJ.
Pasalnya, Deddy Corbuzier menyertakan judul konten podcast yang dinilai cukup provokatif dengan bunyi ‘Kenapa Orang Gila Kebal COVID? Mongol Is Here’.
Buntut dari surat somasi tersebut, Deddy Corbuzier meminta maaf seraya mengaku tidak mengetahui istilah dari ODGJ. Ia juga menekankan bahwa diksi ‘orang gila’ yang dipakainya hanyalah untuk keperluan komedi semata.
4. Kontroversi Ragil Mahardika
Pada awal bulan Mei 2022 lalu, podcast Deddy Corbuzier mendatangkan pasangan LGBT Ragil Mahardika dan Frederik. Hal tersebut kemudian membuat publik geger.
Sikap Deddy yang menayangkan konten podcast Ragil Mahardika tersebut dituding mendukung hingga mengkampanyekan gerakan LGBT.
Seiring ramainya cibiran kepada Deddy Corbuzier, sampai dengan gerakan unsubcribe podcast-nya, Deddy akhirnya memilih untuk men-take down konten dari Ragil Mahardika tersebut.
Hal tersebut ia lakukan berdasarkan saran dari gurunya, Gus Miftah. Tidak hanya men-take down konten podcast tersebut, Deddy juga meminta maaf karena telah membuat kegaduhan.
5. Agung Karmalogy dan Tanya Keperawanan Pada Meyden
Kontroversi Agung Karmalogy menjadi kontroversi yang masih hangat diperbincangkan. Kontroversi ini merupakan kontroversi yang disebabkan adanya dugaan sindiran kepada seorang pro player Mobile Legends, Meyden.
Diketahui, dalam konten podcast bersama Agung Karmalogy, Deddy Corbuzier juga diduga menyinggung soal curahan hati Meyden yang ingin menjual keperawanannya.
Tidak hanya itu, Deddy Corbuzier juga diduga meledek Meyden sebagai artis kere, sampai dengan adanya tudingan pansos karena permintaan membuat video boomerang.
Di sisi lain, Meyden juga seolah membenarkan sindiran Deddy Corbuzier dialamatkan kepada dirinya. Melalui unggahan video yang beredar, Meyden tampak menangis sedih karena telah diledek oleh sosok yang merupakan idola ayahnya sendiri.
Meskipun sudah membuat video permohonan maaf, ayah dari Azka Corbuzier tersebut rupanya tetap merasa bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan.
Deddy malah menantang Meyden untuk memberikan izin agar konten podcast-nya tayang, sehingga publik bisa menilai duduk perkara masalahnya secara objektif.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa