Wartawati Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Pengawal Anies, AJI Desak Pelaku Minta Maaf

Minggu, 11 Desember 2022 | 06:15 WIB
Wartawati Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Pengawal Anies, AJI Desak Pelaku Minta Maaf
Pengawal Anies Baswedan di Makassar diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wartawati pada Sabtu (10/12/2022). Foto: Ilustrasi pelecehan seksual. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar telah melakukan pendampingan terhadap L, jurnalis korban dugaan pelecehan oleh pengawal Anies Baswedan. Kekinian, penanganan kasus tersebut sudah sepenuhnya diserahkan korban kepada AJI Makassar.

Dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada saat L melakukan peliputan kunjungan kerja Anies di Empang Paniakang, Makassar, Sabtu (9/12/2022) hari ini. Pengawal Anies diduga melakukan pelecehan terhadap L yang saat itu hendak melakukan wawancara.

"Dari hasil pendampingan, korban menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke AJI Kota Makassar untuk proses penanganan kasus sebagaimana yang dibutuhkan korban," kata Koordinator Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marginal AJI Kota Makassar Rahma Amin dalam siaran persnya.

Rahma mengatakan, pengamanan yang diberikan terhadap Anies tidak profesional di bidangnya. Sehingga terjadi pelecehan seksual teejadi.

Baca Juga: Kacau, Diduga Lecehkan Jurnalis di Makassar, Pengawal Anies Baswedan Jadi Sorotan

"Idealnya pengamanan dilakukan dengan membelakangi kerumunan lalu membentangkan tangan ke samping. Tetapi yang dialami korban, justru tidak demikian, akibatnya terjadi pelecehan seksual," jelasnya.

AJI Makassar juga mendesak kepada pelaku agar meminta maaf kepada korban secara langsung. Pelaku juga diminta mengakui bahwa yang dilakukan adalah perbuatan yang salah.

"AJI Makassar sangat menyayangkan kejadian yang menimpa korban. Siapa pun bisa menjadi korban apalagi perempuan," papar Rahma.

Kejadian yang menimpa L, kata Rahma, menjadi bukti bahwa jurnalis perempuan belum mendapatkan ruang yang aman dan nyaman saat melakukan peliputan di lapangan atau di tempat umum.

"AJI Makassar mendorong semua pihak yang menyelenggarakan kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan dan peliputan oleh jurnalis, bisa menciptakan ruang aman bagi jurnalis perempuan," tutup dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Orasi untuk Bakar Semangat Relawan

Kronologi

L bercerita, saat itu acara telah selesai dan para jurnalis yang telah berkumpul bersiap untuk sesi wawancara dengan Anies Baswedan. Akan tetapi, warga masih berkerumun dan berdesak-desakan untuk minta berfoto.

"Pak Anies ke depan panggung rencananya untuk wawancara dan berfoto bersama sejumlah akademisi. Saya mengikut dan berdiri di paling depan sambil merekam video (jaga-jaga kalau kantor minta untuk youtube). Tapi beberapa warga masih mengikuti Pak Anies untuk berfoto,"ujar L saat dikonfirmasi.

Dalam situasi lengang itu, kata L, ada pasukan pengawal berbaju biru berdiri di depannya untuk menghalau. Pengawal itu pun langsung mendorong L dengan tangan yang mengarah ke buah dadanya.

"Dia kira saya mau selfie dengan pak Anies makanya didorong. Saat didorong itu tangan pasukan pengawal Pak Anis itu pegang tepat di bagian buah dada kanan saya," ucap L.

Sadar mendapat perlakuan buruk, L mengaku kaget, shock dan diam sesaat karena bingung.

"Setelahnya saya katai, 'Kurang ajar Pak ya pegang sembarangan'," sebutnya.

Sayangnya, respon pengawal itu terkesan acuh dan hanya meminta maaf.

"Saya hanya dengar responnya bilang maaf, maaf. Setelah itu saya mundur dengan posisi bergetar dan tidak tenang," imbuh L.

L mengaku hingga saat ini dirinya masih merasa shock lantaran baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini.

"Saya ndak pernah dapat kejadian seperti itu selama liputan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI