Suara.com - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono kini telah diikat dalam pernikahan usai menjalani prosesi akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, hari ini Sabtu (10/12/2022).
Tak lupa, pernikahan antara putra bungsu presiden Joko Widodo dengan sosok finalis Puteri Indonesia tersebut akan dilanjutkan dengan resepsi yang digelar Puro Mangkunegaran, kota Surakarta pada Minggu (11/12/2022) besok.
Adapun baik panitia hingga pihak Mangkunegaran telah mematangkan berbagai persiapan yang dibutuhkan untuk resepsi tersebut, yakni salah satu unsur yang tak luput adalah pertunjukan tarian.
Tasyakuran pernikahan Kaesang-Erina nantinya akan diwarnai dengan sebuah tarian karya asli Mangkunegaran bertajuk Mandayasih yang menyimpan segudang fakta unik dan filosofi yang mendalam.
Baca Juga: Paling Mentereng di Perkampungan, Rumah Mewah Erina Gudono Bikin Publik Kagum
Tarian karya sosok seniman Mangkunegaran
Tarian Mandayasih merupakan karya asli dari kreativitas seniman tari Mangkunegaran. Tarian tersebut diperuntukkan untuk menjemput kedua mempelai usai menjalani prosesi ngunduh mantu yang digelar di Loji Gandrung pada hari yang sama.
Adapun sosok seniman jenius yang telah merancang koreografi tarian Mandayasih adalah Rustini, seorang perempuan kelahiran Surakarta yang berprofesi sebagai abdi dalem Kemantren Langenpraja Pura Mangkunegaran.
Mengenal sosok Rustini
Dihimpun dari berbagai sumber, Rustini lahir di Surakarta pada 2 Juni 1949. Rustini kini memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk pihak Mangkunegaran sebagai seorang seniman.
Konon, Rustini melanjutkan jejak orang tuanya yang juga menggeluti seni dan budaya tradisional.
Makna tarian Mandayasih
Menurut penciptanya, nama Mandayasih diambil dari dua kata dalam bahasa Jawa kuno alias bahasa Kawi yang mewakili nilai-nilai luhur yang menjadi bekal pernikahan.
Dua kata tersebut yakni mandaya yang berarti selalu berusaha dan sih yang diambil dari kata kasih, welas asih, atau cinta dan kasih.
Menyimbolkan kemesraan antara pasangan
Kedua kata tersebut menyiratkan simbolisme nilai luhur yang tercermin dari lemah-lembut gerakan para pemain yang terdiri atas penari laki-laki dan penari perempuan yang saling berpasang-pasangan.
Masing-masing pasangan penari menampilkan koreografi yang menunjukkan kemesraan, yakni sebuah pesan mendalam bagi kedua mempelai yang sudah resmi diikat sebagai suami-istri.
Jerit payah dan inspirasi menciptakan karya tarian Mandayasih
Rustini mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan gerakan dan koreografi tarian Mandayasih sejak bulan November 2022 lalu.
Koreografi tarian Mandayasih yang telah dirancang oleh Rustini nantinya akan berdurasi 7 menit dan akan dipertontonkan ke para tamu undangan resepsi nikahan Kaesang-Erina kala keduanya berganti baju untuk sesi tersebut.
Rustini juga telah melakukan riset agar dapat menghasilkan tarian Mandayasih, yakni dengan mengambil inspirasi dari dua tarian karya terdahulu sebut saja tari golek lambangsari, tari gambyong pareanom, dan tari wireng.
Kontributor : Armand Ilham