Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta masyarakat tak hanya jadi penonton dalam kegiatan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Keterangan itu disampaikan Firli sewaktu memberikan kata sambutan dalam acara Temu Aksi Besar Penyuluh Antikorupsi (TAPAKSI) yang merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (10/12/2022).
Firli awalnya menerangkan jika korupsi merupakan tindakan kejahatan yang merampas hak-hak masyarakat. Maka dari itu, menurutnya koruptor harus dibayar dengan cara dimiskinkan.
"Saya ingin menyampaikan satu kalimat, kemarin disampaikan oleh Pak Wakil Presiden yaitu korupsi dibayar oleh kemiskinan, corruption is paid by the poor," kata Firli.
Baca Juga: Proyek Gedung DPRD Pali Rugikan Negara Rp7 Miliar, Kejaksaan Tetapkan 4 Tersangka
Selanjutnya, Firli menegaskan jika korupsi merupakan musuh bersama rakyat Indonesia. Dia mengingatkan agar seluruh masyarakat bisa ikut serta dalam pemberantasan korupsi dan tidak hanya menjadi penonton.
"Korupsi merupakan musuh kita bersama. Negara tidak hancur karena pelaku kejahatan tapi negara akan hancur karena mereka yang hanya menonton tapi tidak melakukan perbuatan apapun," ucapnya.
"Dan kita tidak ingin hanya jadi penonton, setuju?," imbuhnya.
Lebih lanjut, Firli juga mengatakan tujuan TAPAKSI dan KPK adalah sama yaitu untuk memberantas korupsi. Dia berharap perjuangan pemberantasan korupsi dapat dilakukan bersama.
"Saya juga berharap kepada rekan-rekan semua, seluruh anak bangsa, bahwa kita punya kepentingan bersama, memberantas korupsi, kita ingin memberikan andil dan memberikan peran."
Baca Juga: KPK Minta Lembaga Negara Potong Tunjungan ASN yang Tidak Patuh Perbaharuhi LHKPN