Perjalanan Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Jasad Mengering sampai Penyelidikan Ditutup

Sabtu, 10 Desember 2022 | 10:27 WIB
Perjalanan Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Jasad Mengering sampai Penyelidikan Ditutup
Penampakan saat polisi menggelar olah TKP kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya menyampaikan kesimpulan akhirnya terkait dengan penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Penyelidikan polisi dan tim ahli forensik memastikan tidak ada pidana dalam keluarga Kalideres.

Kasus kematian yang misterius tersebut akhirnya sampai pada simpulan akhir, setelah sebelumnya berlarut-larut menimbulkan tanda tanya dari masyarakat dengan segala misteri yang harus dipecahkan.

Lantas, seperti apakah perjalanan kasus keluarga tewas di Kalideres tersebut? Simak informasi lengkapnya yang telah Suara.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

Temuan Awal Kasus Tewasnya Keluarga di Kalideres

Baca Juga: Polisi Hentikan Penyelidikan Satu Keluarga Membusuk di Kalideres: Kematian Wajar, Tapi Kondisi Tidak Wajar

Sebelumnya ramai menjadi perbincangan penempuan empat jasad sekeluarga dalam rumah di Perum Citra Garden I, Kalideres, Jakarta Barat. Jasad keempat korban tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi ‘mengering’ hanya tinggal kulit dan tulang saja.

Adapun keempat korban tewas adalah RG (71) yang merupakan suami dari RM (68), istri DF (42), anak dan BG (68) yang berstatus ipar. Keempat korban ditemukan pada hari Kamis (10/11/2022).

Keempat jasad tersebut ditemukan setelah warga mencium bau yang menyengat selama berminggu-minggu. Kematian keluarga itu selama berminggu-minggu tidak ada yang mengetahui karena kondisi rumah tertutup rapat.

Penemuan kematian para korban tersebut berawal pada saat Ketua RT 007 RW 015 Kelurahan Kalideres, Asiung, yang mengungkapkan kronologi penemuan mayat tersebut.

Jasad keempat korban sekeluarga ini ditemukan setelah warga mengeluhkan adanya bau yang menyengat selama berhari-hari. Asiung juga mendapatkan laporan dari petugas PLN pada hari Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: 5 Fakta Penyebab Kematian Keluarga Kalideres: Bukan Sekte, Spekulasi Liar Terbantahkan

Kemudian, petugas PLN yang hendak melakukan pemutusan aliran listrik tersebut mencium adanya bau yang menyengat dari rumah tersebut.

Pada hari Kamis (10/11/2022), Asiung kembali menerima keluhan dari warga terkait dengan bau yang menyengat dari dalam rumah tersebut.

Akhirnya, Asiung memutuskan untuk membuka paksa pagar rumah tersebut. Setelah berhasil dibuka, Asiung mencoba melihat gorden untuk melihat kondisi dalam rumah melalui jendela.

Saat membuka gorden, Asiung terkejut melihat mayat dari dalam rumah. Karena tidak berani membuka pintu, Asiung akhirnya memutuskan untuk menunggu pihak kepolisian untuk melihat kondisi dalam rumah tersebut.

Misteri Kematian

Dari hasil autopsi yang dilakukan terhadap empat jasad tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pasma menyebut bahwa keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.

Timbulah sebuah misteri dari kematian para korban tersebut. Pasalnya, polisi mengatakan bahwa waktu kematian empat orang sekeluarga di Kalideres yang mati ‘mengering’ ini berbeda-beda.

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Jakarta Timur, keempat korban diperkirakan meninggal sudah sejak 3 minggu sebelum ditemukan. Selain itu, keempatnya ditemukan tergeletak di tempat yang berbeda.

Kejanggalan Kasus Kalideres

Dalam kasus keluarga Kalideres ini, terdapat misteri yang menjadikan kasus ini janggal. Polisi menyampaikan ada mobil milik korban yang hilang.

Tidak hanya itu, polisi mengungkapkan bahwa kondisi rumah yang ditempati oleh korban dalam keadaan rapi.

Barang-barang Aneh yang Ditemukan

Dalam pendalaman kasus kematian keluarga di Kalideres, ditemukan beberapa barang aneh. Pada awal-awal penyelidikan, Asiung yang turut masuk ke rumah saat polisi melakukan evakuasi jasad, mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi.

Salah satu yang ditemukan adalah bon pemesanan makanan. Tidak hanya itu, Asiung mengatakan bahwa terdapat salah satu warganya yang pernah melihat salah satu korban pernah memesan makanan secara online.

Selain bon, ditemukan juga kapur barus dan lilin. Asiung mengungkapkan bahwa di rumah tersebut terdapat lilin, kapur barus, hingga bedak. Tidak hanya itu, ditemukan juga bedak tabur di meja makan. 

Kemudian, pada akhir-akhir penyelidikan, polisi kembali mengungkapkan sejumlah fakta baru terkait dengan kematian keluarga Kalideres. Temuan tersebut mulai dari ritual hingga mantra-mantra yang ditemukan dalam rumah.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkap temuan adanya mantra di rumah keluarga Kalideres. Selain mantra, ditemukan juga buku-buku lintas agama dan kemenyan. 

Pada saat itu, polisi mengungkap adanya kecenderungan anggota keluarga Kalideres positif melakukan sebuah ritual tertentu. 

Penyelidikan Ditutup

Terbaru, Polda Metro Jaya menyampaikan kesimpulan akhir terkait dengan penyelidikan kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Dari penyelidikan polisi dan tim ahli forensik, dipastikan tidak ada pidana dalam keluarga Kalideres.

Kombes Hengki Haryadi menyebut bahwa tidak ditemukan motif keluarga Kalideres tewas karena pembunuhan, perampokan, atau tindak pidana lainnya.

Dari penyelidikan yang detail, dengan tegas Hengki menyatakan kematian keluarga Kalideres adalah kematian yang wajar. Menurutnya, kasus kematian keluarga ini merupakan fenomena kematian yang cukup unik.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh tim psikologi forensik, 4 orang keluarga Kalideres juga dinilai merupakan kematian yang wajar.

Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), Reni Kusumowardani, menyebutkan bahwa pihaknya melakukan autopsi psikologi terhadap keempat jenazah tersebut.

Autopsi psikologi dilakukan dalam rangka melihat penyebab atau rating lethality keempat jenazah tersebut. Psikolog forensik menarik mundur kehidupan dari empat orang yang meninggal tersebut.

Tidak hanya itu, sejumlah misteri yang menyelimuti kasus kematian satu keluarga di Kalideres ini satu persatu terkuak.

Disebutkan oleh Pakar Sosiologi Agama, Jamhari MA yang terlibat dalam pengungkapan kasus ini memastikan bahwa keluarga ini tidak terlibat sekte.

Oleh karenanya, berdasarkan pada hal tersebut, disebutkan bahwa penyelidikan terkait dengan kasus kematian satu keluarga di Kalideres ini akan ditutup.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI